Mohon tunggu...
Laela Suci Kurniawati
Laela Suci Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi Mahasiswa, Program Studi Hubungan Internasional.

Saya seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Jember yang sedang menempuh pendidikan S1. Saya senang melakukan berbagai hal menarik, seperti melukis. Beragam topik konten yang akan saya bahas dalam blog ini, yang mana nantinya dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Liberalisme: Kebijakan Tarif Impor Amerika Serikat

14 Maret 2024   11:45 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, kebijakan tarif impor tinggi telah menimbulkan ketegangan dalam hubungan perdagangan internasional. Amerika Serikat telah menargetkan negara-negara mitra dagang utamanya, terutama China, dengan tarif impor yang tinggi sebagai tanggapan atas dugaan praktik perdagangan yang tidak adil, seperti subsidi besar-besaran dan pencurian kekayaan intelektual. Hal ini memicu retaliasi dari negara-negara lain, seperti China dan Uni Eropa, yang memberlakukan tarif balasan terhadap barang-barang Amerika Serikat, memperburuk konflik perdagangan global.

Kedua, kebijakan tarif impor tinggi juga memiliki dampak internal yang signifikan. Meskipun tujuannya adalah untuk melindungi industri dalam negeri, beberapa industri Amerika Serikat yang bergantung pada impor bahan baku atau komponen dari luar negeri telah terkena dampaknya. Kenaikan biaya produksi akibat tarif impor dapat mengurangi daya saing produk Amerika Serikat di pasar global dan meningkatkan harga bagi konsumen domestik. Selain itu, gangguan dalam rantai pasokan global juga dapat mengganggu aktivitas bisnis dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, kebijakan tarif impor tinggi menciptakan ketidakpastian bagi pelaku bisnis dan investor. Rencana kebijakan perdagangan yang tidak konsisten dan perubahan kebijakan yang tiba-tiba dapat membuat pelaku bisnis enggan untuk melakukan investasi jangka panjang atau melakukan perencanaan strategis. Ketidakpastian ini dapat merugikan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan demikian, kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat menciptakan tantangan yang kompleks dan berdampak luas, baik di dalam negeri maupun di tingkat global. Sementara tujuannya adalah untuk melindungi industri dalam negeri dan meningkatkan keunggulan kompetitif, dampaknya telah menimbulkan konflik perdagangan yang merugikan semua pihak yang terlibat dan menciptakan ketidakpastian bagi ekonomi domestik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun