Suatu saat pada momen makan malam kerajaan Inggris, Baden-Powell (BP) dalam sebuah kesempatan menyampaikan permohonannya kepada Raja Edward VII, agar beliau berkenan memberikan penghargaan Raja kepada Pramuka yang berhasil menyelesaikan pencapaian tertinggi. Raja Edward VII setuju, dan pada tahun 1909, lahirlah King's Scout Award. Penghargaan ini terus berjalan sampai sekarang, meskipun sempat berubah nama menjadi Queen's Scout Award pada tahun 1952 saat Ratu Elizabeth naik tahta. Kini, penghargaan tersebut kembali menjadi King's Scout Award setelah Raja Charles naik tahta pasca wafatnya Ratu Elizabeth. Inilah pertama kalinya ada penghargaan tertinggi bagi Pramuka. Inilah awal cerita lahirnya gagasan Penghargaan tertinggi bagi Pramuka, yang di Indonesia dikenal sebagai Pramuka Garuda.Â
Sejak tahun 1947, setiap individu yang berhasil mencapai King's Scout atau Queen's Scout menerima sertifikat dengan tanda tangan dari raja atau ratu pada waktu itu. Sertifikat untuk King's Scout dilengkapi dengan lambang kerajaan dan bertuliskan:
"AS A KING'S SCOUT you have prepared yourself for service to God and your fellow-men, and have shown yourself a worthy member of the great SCOUT BROTHERHOOD. I wish you God-speed on your journey through life; may it prove for you a joyous adventure.
"Sebagai seorang KING'S SCOUT, Anda telah mempersiapkan diri untuk mengabdi kepada Tuhan dan sesama manusia, serta menunjukkan diri layak menjadi anggota dari Persaudaraan Pramuka yang besar. Saya mengucapkan selamat dan semoga perjalanan hidup Anda menjadi petualangan yang penuh kegembiraan."
King Scout bukan sekadar nama, itu benar-benar penghargaan yang didapat dari Raja. Diikuti dengan pesan yang sangat dalam dari kerajaan membuat seorang King's Scout sangat bangga dan berkewajiban menjaga kehormatan tersebut sepenuh hati.Â
Setelah di Inggris berjalan, ide tentang penghargaan tertinggi ini diadopsi oleh berbagai negara yang sudah menjalankan kepramukaan mereka pada waktu itu, termasuk Boy Scouts of America dengan program Eagle Scout yang konsisten sampai sekarang, dan menurut saya masih yang terbaik di dunia dari semua aspek.
Sekilas tentang Eagle Scout: Pencapaian Tertinggi Pramuka Amerika Serikat
Eagle Scout adalah peringkat tertinggi dalam program Scouts BSA oleh Boy Scouts of America (BSA). Sejak dimulai pada tahun 1911, hanya empat persen dari Pramuka yang berhasil meraih peringkat ini setelah melalui proses peninjauan yang panjang. Lebih dari 2,5 juta pemuda telah meraih peringkat Eagle Scout.
Persyaratan untuk meraih peringkat ini termasuk mendapatkan setidaknya 21 merit badges, 14 di antaranya wajib. Eagle Scout harus menunjukkan Semangat Pramuka, yang mencakup sikap ideal berdasarkan Janji dan Darma Pramuka, bakti masyarakat, dan kepemimpinan.Â
Mereka juga harus menyelesaikan proyek bakti yang berdampak luas yang direncanakan, diorganisir, dipimpin, dan dikelola oleh kandidat Eagle Scout tersebut. Eagle Scouts diberikan medali dan lencana sebagai pengakuan atas pencapaian mereka.
Pada tahun 2009, ketika saya menjadi Instruktur Tamu melalui Program International Camp Staff Program (ICSP) di Camp Raymond, Arizona, USA. Setiap minggunya pada hari  kamis dalam kesempatan apel sore, selalu ada momen rekognisi kepada Anggota Dewasa yang pernah berhasil mencapai Eagle Scout, mereka diundang berbaris didepan sesuai tahun mendapatkannya lalu diberikan penghormatan (salute).
Saya juga diundang kedepan karena saya dianggap juga seorang Eagle Scout karena mengenakan lencana Pramuka Garuda. Saya kaget dengan apresiasi warga perkemahan kepada yang pernah mencapai Eagle Scout.
Di Indonesia, sejak era Gerakan Pramuka, pencapaian tertinggi bagi Pramuka disebut Pramuka Garuda. Berbeda dengan King's Scout dan Eagle Scout yang hanya untuk Golongan Penggalang, Pramuka Garuda tersedia khusus untuk semua golongan, mulai dari Siaga, Penggalang, hingga Penegak juga Pandega.
Prinsip ntuk mendapatkan penghargaan ini sama dengan Pramuka negara lain pada umumnya, seorang Pramuka tersebut harus sudah mendapatkan Tanda Kecakapan Umum tertinggi di golongannya dan Tanda Kecakapan Khusus yang dipersyaratkan.Â
Mereka juga harus melengkapi beberapa ketentuan lain serta menunjukkan (dan dikonformasi) sikap dan keteladanan yang sesuai dengan Janji dan ketentuan moral seorang Pramuka.
Benefit Menjadi Pramuka Garuda
Apa sih benefit dari menjadi Pramuka Garuda? Pertanyaan ini sering kita dapati. Dulu, hanya sebatas kebanggaan dan mungkin ada sedikit previlege di lingkungan Gerakan Pramuka. Tapi sekarang, perlahan-lahan makin banyak benefit yang bisa didapat.
Praktik di Amerika Serikat, jika seorang Pramuka berhasil menjadi Eagle Scout, mereka akan mendapatkan beberapa benefit. Menjadi Eagle Scout adalah pengalaman berharga yang membawa banyak keuntungan, termasuk jejaring persahabatan seumur hidup (ada asosiasinya), meningkatkan kepercayaan diri, dan pengalaman kepemimpinan.Â
Eagle Scouts juga memiliki keunggulan kompetitif dalam proses penerimaan ke perguruan tinggi, resume dalam melamar pekerjaan, dan layanan militer. Jika Anda menyelesaikan pendidikan di akademi militer, lulusan yang pernah menjadi Eagle Scout akan mendapat pangkat yang lebih tinggi, yang berarti gaji lebih besar.
Di Indonesia manfaat Pramuka Garuda semakin besar. Pencapaian Pramuka Garuda semakin diminati karena semakin banyaknya pengakuan, terutama dengan rekognisi sebagai jalur prestasi untuk masuk sekolah yang lebih tinggi atau perguruan tinggi negeri tertentu, atau sebagai portofolio ketika ingin masuk TNI/POLRI dan melamar pekerjaan di instansi tertentu.
Namun, ada tantangan besar di balik semua ini. Kwartir Cabang yang akan mengeluarkan Sertifikat Pramuka Garuda melalui Tim Pengujinya harus benar-benar menjamin kualitas peserta didik tersebut.Â
Jangan sampai ada oknum tidak bertanggungjawab yang "mengobral" Pramuka Garuda demi keuntungan meteri, karena ini akan sangat merugikan dan ke depan benefit seperti tersebut dapat terancam hilang seiring kualitas yang dianggap tak sesuai.Â
Semoga hal ini tidak terjadi meskipun keluhan-keluhan mulai bermunculan. Para orang tua juga tidak perlu memaksakan anaknya HARUS menjadi Pramuka Garuda, sampai memaksa dengan beragam cara yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan kepramukaan itu sendiri.
Sejatinya Pramuka Garuda
Menjadi seorang Pramuka Garuda bukan hanya tentang meraih penghargaan tertinggi. Lebih dari itu, ini tentang mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, siap menjalankan kewajiban kepada Tuhan, Negara, dan sesama, serta menunjukkan karakter baik serta sikap kepemimpinan yang layak dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah Pramuka yang berintegritas, karena penghargaan sejati ada pada kualitas diri dan pengabdian kita terhadap masyarakat.
Sebagai Pembina Pramuka, kita punya tanggung jawab moral untuk intensif mempromosikan Pramuka yang layak untuk dapat menjadi Pramuka Garuda. Anggota Dewasa di Kwartir harus memberikan pembinaan dan menguji dengan objektif dan akuntabel sebagai penjamin kualitas. Pelatih Pembina Pramuka harus terus memotivasi para Pembina Pramuka untuk mendorong Peserta Didiknya berhasil.
Ingat selalu, Pramuka Garuda adalah bagian dari instrumen Pendidikan Kepramukaan, elemen Metode Kepramukaan berupa pemberian pengakuan tanda kecakapan atas setiap pencapaian. Kita tidak menjadikannya tujuan sejati sehingga ketidakberhasilan mencapai Pramuka Garuda bukan berarti kegagalan pembinaan. Pengalaman saya sebagai Pembina, Pramuka Garuda adalah stimulan proses pembinaan yang cukup efektif. Tantangan menjaga kualitas Pramuka Garuda dan meningkatkan kuantitas penempuh Pramuka Garuda adalah keseimbangan yang harus kita jaga.
Sejatinya Pramuka Garuda, adalah Pramuka yang memiliki kecakapan dan dapat menjadi teladan bagi sesamanya dengan menepati janjinya dan mewujudkan nilai-nilai kebaikan yang tersurat dalam Darma Pramuka serta terlihat bakti dan kemanfaatannya bagi masyarakat, bangsa dan negaranya. Setia Siap Sedia!
Laiyin Nento,
Wakil Kepala Pusdiklatnas Gerakan Pramuka
ATAS #480
