Salah satu penuturan dari ketua umum perdikan Majan, mengatakan " Acara ini sudah menjadi bagian dari cagar budaya, sehingga pemerintah daerah ikut serta dalam rangka melestarikan Jamasan Pusaka Kanjeng Kyai Golok. Di Tulungagung ada 2 Pusaka, Pertama Raden Kyai Golok ( KHR Hasan Mimbar), Kedua Pusaka Kyai Upas yang juga milik majan (Raden Mas Tumenggung Adipati Prenggodiningrat). Sehingga, anak bangsa ini tidak akan melupakan sejarah dan peninggalan para leluhur yang akan diperlihatkan secara langsung". ~DR. Raden Mohammad Ali Sodik, M.PdI, M.H
Seiring berjalannya waktu, acara semakin meriah dan antusiasme masyarakat juga semakin meningkat. Maka, meskipun masyarakat Tulungagung sudah banyak menganut tradisi Islam ini terus dilangsungkan oleh kasepuhan perdikan majan hingga sekarang. Meskipun mengalami pengembangan, tradisi ini dianggap sebagai salah satu warisan kebudayaan yang terus dilestarikan oleh keluarga Sentono Dalem perdikan Majan.
Di zaman yang serba canggih ini, perlu adanya keterkaitan antara generasi-generasi muda yang terus menerus memberikan suatu edukasi terhadap kebudayaan yang ada di suatu daerah tertentu, seperti hal nya ikut serta dalam acara keagamaan, dan mengayomi masyarakat yang masih minim tentang kebudayaan. Di Indonesia sendiri terutama di suku Jawa, sangatlah banyak ada istiadat yang masih kental dan berlaku untuk dilestarikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H