Padang, 28 September 2024 - Acara bedah buku "Kepemimpinan dan Perdamaian" yang menjadi bagian dari rangkaian MUSDA XIII PKBI Sumatera Barat periode 2024-2027 berlangsung penuh inspirasi dan menggugah semangat kepemimpinan. Dipandu oleh Firdaus Jamal, yang telah 22 tahun menjabat sebagai Direktur Eksekutif PKBI Sumbar dan kini aktif di Baznas Provinsi Sumbar, diskusi ini mengupas esensi kepemimpinan dan perdamaian dari buku yang ditulis oleh Ichsan Malik.Â
Bapak Ichsan Malik menekankan bahwa visi seorang pemimpin harus dimulai dari mimpi, di mana visi tersebut menjadi dasar bagi penyelesaian isu-isu strategis. Ia juga menjelaskan bahwa ada tiga keraguan utama yang harus dihadapi oleh pemimpin: keraguan manajemen, prioritas, dan etika. Dalam diskusi, karakter kepemimpinan tokoh-tokoh besar seperti Nelson Mandela dan Gus Dur menjadi contoh bagaimana seorang pemimpin dapat mengatasi berbagai tantangan dan tetap berpegang pada prinsip perdamaian dan inklusi.
Acara ini semakin menarik dengan tanggapan dari tiga penanggap: Bapak Charles Simabura, dosen Fakultas Hukum UNAND; Ibu Yefri Hariani, Kepala Perwakilan OMBUSMAND Sumbar; dan Nurul Husni, relawan remaja PKBI Sumbar. Bapak Charles menekankan pentingnya kepemimpinan yang tidak hanya menjadi negosiator, tetapi juga problem solver di berbagai tingkatan. Ibu Yefri Hariani memuji PKBI dalam membangun jejaring lintas agama dan isu-isu sosial untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan.
Nurul Husni memberikan pandangan dari perspektif remaja, bahwa kepemimpinan harus dimulai dengan mimpi dan diiringi dengan karakter yang kuat. Dalam tanggapannya, ia menegaskan, "Visi harus dimulai dari mimpi," dan menambahkan bahwa "Pemimpin harus mempunyai karakter" yang kokoh untuk bisa menghadapi tantangan zaman dan membawa perubahan nyata. Ia mengajak remaja untuk tidak hanya menjadi korban keadaan, tetapi berani mengambil peran sebagai pemimpin dan menjadi bagian dari solusi.
Diskusi ini menginspirasi peserta, khususnya remaja, untuk berani bermimpi besar dan mengembangkan karakter yang kuat sebagai landasan kepemimpinan. Dengan demikian, mereka dapat turut berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan memajukan masyarakat melalui inovasi dan kerja sama yang inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H