Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Banjir.... Banjir....

22 Maret 2018   20:08 Diperbarui: 22 Maret 2018   20:48 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Aku hanya dapat menangis

Dalam sesal keterlambatan

Ketika kabar itu datang

Secepat kilat meluncur

Air bah tak terduga

Dalam hitungan detik

Semuanya mengambang

Hujan....ya hujan....

Datang menyapa tuk membangkitkan keinsyapan

Air keruh pertanda kekotoran

Mengalirkan noda-noda melengket

Aku pun bersyakwasangka ini karam di darat

Syukur pun karna berulas tangan

Dalam air keruh menderas

Bahu membahu dalam doa harapan

Harap air terhenti tercurah dari langit

Rabb...

Aku penganut Ilmu lintabung

Aku pun tersungkur padaMu

Insyapku akan hubbud dunya

Astaqfirullah...

Itqun min an-nar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun