Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Ini Mitos tentang Kemiripan Wajah Suami Istri?

18 Maret 2018   10:15 Diperbarui: 18 Maret 2018   10:22 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tertawa bersama pun guratan pada wajah akan terbentuk pada garis yang sama. Kemudian menjadi salah satu penyebab dari kemiripan ini. Pendapat ini lebih cenderung pada kondisi emosional yang sama.

Kemiripan banyak terlihat pada pasangan yang telah membina rumah tangga cukup lama. Sebuah penelitian lain menunjukkan hasil bahwa semakin mirip muka pasangan suami istri maka semakin bahagialah hidup mereka.

Terkait dengan kemiripan ini,beberapa orang masih menganggap itu sebuah kebetulan belaka. Ada juga yang menganggap sebagai mitos yang tak perlu dipercayai. Sah-sah saja. Namun terkadang kita tak menafikkan pendapat yang mengatakan muka-muka jodoh pada anak muda jaman sekarang. Artinya ketika dilihat ada kemiripan antara mereka sebelum melanjutkan pada proses pernikahan.

Jika muka-muka jodoh sudah terlihat sejak di awal,maka bagaimana setelah mereka menjalani kehidupan bersama puluhan tahun ? Tentang ini fakta atau mitos kembalinya pada anda.

Tentu tanpa mengesampingkan fakta yang terlihat. Secara pribadi sering menjumpai hal ini,dengan kata lain asumsi saya mengatakan bahwa ini tak ada korelasinya itu, tak berdasar. Pada kenyataannya akan terkuak sendiri kira-kira apa penyebab lain selain yang dituliskan di atas.

Untuk lebih menguatkan pendapat ini,anda bisa mulai memperhatikan setiap pasangan yang telah lama menikah. Termasuk dengan pasangan anda. Kemudian buat kesimpulan sendiri berdasarkan hasil pengamatan anda,mitos ataukah fakta ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun