Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teknik Mencuri Zaman Old

8 Maret 2018   11:54 Diperbarui: 8 Maret 2018   12:00 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smv

Sejak bertugas di desa pelosok,saya pernah mengobrol dengan salah seorang dari masyarakatnya Termasuk bahan saat itu maraknya pencurian ternak sapi dan kuda. Dia menjelaskan bagaimana para pencuri itu menggunakan teknik tipuan.

Aku membatin...kok dia bisa tahu ?

Mendengar ceritanya,saya kemudian teringat dengan buku serial yang dikemas fiksi. Berjudul Winnetou karangan Karl May. Menceritakan tentang suku Indian melawan orang kulit putih. Buku itu sejak SMP jadi favorit,pinjamnya dari perpustakaan sekolah.

Dalam buku itu,bagaimana Winnetou sebagai kepala suku melawan kulit putih yang telah membunuh adiknya. Teknik menipu lawan dengan berjalan mundur,sehingga jejak kaki kelihatan menuju kedepan,nyatanya sebaliknya.Hingga dapat meloloskan diri. Teknik pura-pura mengelap senjata dengan membalikkan senjata dan menembak lawan yang tak menyangka Winnetou akan menembak dengan cara tak lazim namun efektif.

Ini cuma serial fiksi,namun ternyata akal para bandit maling ternak mengadopsi teknik pencurian ternak berjalan mundur. Bayangkan mereka menarik tali hewan itu sembari berjalan mundur. Mereka yang melacak tertipu karna ternyata mereka mengikuti jejak kaki yang salah. Bukan mengejar tapi ternyata semakin menjauh.

Sebuah teknik pengakalan maling tempo dulu.

Teknik sekarang....?

Tunggu saya belum pernah ngobrol dengan pelaku kejahatan di masa kini.Yang jelas akan ada teknik penipuan yang lebih canggih. Entah akan membeberkan ketika dia sudah dibalik jeruji besi atau ketika sudah insyap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun