Orang-orang kembali belanja,dan terpaksa membongkar kembali travel bag untuk memasukkan beberapa botol parfum yang melebihi dari 100 ml. Aturan penerbangan melarang membawa cairan lebih 100 ml.Kecuali di bagasi. Menjelang duhur kami memasuki bandara King abdul Azis. Menyempatkan sholat di masjid bandara dan menjamaknya sebelum terbang ke Kuwait lewat Kuwait Airlines.
Perjalanan pulang berbeda ketika berangkat maskapai Ettihad pulangnya Kuwait Airlines.Terasa singkat perjalanan ketika sampai di Kuwait untuk berkemas pindah pesawat Kuwait airlines lainnya menuju Jakarta.
Ketika di ruang tunggu mendapatkan informasi dari pihak maskapai bahwa pesawat delay akibat gangguan teknis. Penerbangan dilanjutkan besok pagi. Untuk itu maskapai menyediakan kami hotel dan makan malam. Dengan sebuah bus maskapai kami pun di antar ke hotel yang masih area bandara Kuwait.Menikmati makanan ala indonesia nasi kuning dengan seabrek makanan lainnya. Cukup memuaskan. Kamar hotel pun bersih dan kami juga cuma berdua dalam satu kamar. Jika membandingkan fasilitas hotel di Madinah dan Makkah,hotel bandara unggul.Dari kaca hotel dapat disaksikan latar bandara dengan pesawat yang masih parkir.
Rasa nikmatnya hotel tak mengalahkan kami untuk segera berkemas untuk pemberangkatan ke Jakarta pagi ini.Setelah sarapan pagi kami dibawa kembali ke bandara dan bersiap kembali ke Jakarta.Lazimnya bandara pemeriksaan barang adalah hal rutin dan wajib. Dengan sebuah bus kami menuju ke pesawat yang tengah parkir jauh. Tentunya melalui tangga pesawat bukan garbarata.
Perjalanan ke tanah air pun dimulai kurang lebih 7 jam. Fasilitas Maskapai ini hampir sama dengan layar monitor namun rasa kantuk mengalahkan segalanya. Hanya terbangun ketika para pramugari itu menawarkan makan dan minum.Pasta or chicken..'ha@ha..milih pasta ya makanan ala italia milih chicken berarti pasangan nasi. Penumpang sih banyak tertipu.Jadi kalau tidak tukaran yah dimakan seadanya. Maklum tidak biasa di lidah.
Ternyata bersama kami ada penumpang dari Malaysia, jadi singgah dulu di bandara Kuala Lumpur. Menurungkan penumpang namun kami penumpang Indonesia tetap di tempat. Kurang lebih 30 menit pesawat pun take off menuju Jakarta.Pilot. Awak kabin,pramugari sudah berganti dengan orang melayu Malaysia. Cakap kami pun jadi lancer. Awak nak ngerti kita juga ngerti. Macam cakap upin dan ipin kita nih.
Kuala Lumpur-Jakarta terasa singkat. Pukul 2 malam wib kami pun menginjak tanah air.Membereskan bagasi menunggu untuk pemberangkatan pagi. Memasuki ruang tunggu setelah shalat subuh dan terbang ke Makassar melalui maskapai Sriwijaya Air.Pendaratan mulus di bandara Sultan Hasanuddin dengan cuaca yang cerah. Sanak keluarga telah menunggu kami masing-masing kembali ke kampung.Kami saling bersalaman dan berpelukan dengan teman seperjuangan.Berharap dapat ketemu lagi. See you later.!
YA Allah izinkan hambamu ini bersama anak dan istri untuk kembali ke Baitullah lagi. Amin.....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H