Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Raskin yang Jadi Incaran Orang Berada

2 Maret 2018   22:54 Diperbarui: 2 Maret 2018   23:23 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Entah kenapa kemudian orang begitu hebohnya dan bernafsu mengejar pemberian dari pemerintah ?. Padahal pemerintah memberikan bantuan pastinya sesuai dengan kriteria tertentu.Baik itu terkait pelayanan pendidikan,kesehatan maupun layanan sosial lainnya.

Salah satu contohnya beras miskin. Ada kisah menarik dari tetangga yang cerita ditengah kami gotong royong menebang bambu cor untuk masjid. Seseorang mampir di tokonya dan bertanya prosedural mendapatkan raskin ini. Teman ini merasa risih ketika dia mengetahui orang ini tak masuk kategori miskin. Hidupnya tergolong sejahtera menurut kaca mata orang sekitarnya.

Dengan semangat teman tadi merespon pertanyaan dengan jawaban menggelitik.

"Mauki tahu caranya dapat raskin ?"

"Iye"

"Pulangmaki di rumahta shalat dan berdoa"

"Lantas....?" Penasaran mendengar ucapan teman pemilik toko.

"Iya shalatki dan berdoa khusyuk"

"Apa doanya ?"

"Mintaki sama Allah agar dia jadikanki orang miskin"

"Lah maksud sampeyan apa toh ?" Tambah penasaran.

"Maksudnya mauki dapat beras raskin,jadikan dirita miskin,karena raskin untuk orang miskin" lanjut si pemilik toko.

"Begitu toh ?" Pasang muka ongol pamit sembari menggaruk kepalanya.

Terlalu banyak hal kecil disekitar kita bisa jadi anekdot lucu tetapi gaungnya bisa mengena keseharian kita. Maka setidaknya ada pembelajaran terselip di antaranya.Patutlah kita merenung walau sejenak ternyata ambisi terkadang membutakan akal pikiran dan rasio kita sebagai mahkluk bernama MANUSIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun