Muak melihat para politisi "nakal". Ulah mereka sering membuat kita gregetan. Apalagi mereka yang terjerat hukum namun hukum seakan tak mampu melibasnya jadi penghuni hotel prodeo. Kebal hukum istilahnya.
Sepertinya mereka kebal hukum ?. Biarlah itu menjadi ranah mereka institusi penegak hukum. Namun sebagai rakyat kita dipertontonkan dagelan. Suatu saat harapan perubahan itu tetap ada.
Terkadang kita melihat para politikus itu dan rakyat kelihatan akrab. Mungkin sekedar bahasa basa-basi. Tapi dibaliknya ada sikap lain tersembunyi diantara mereka. Sikap itu biasa saja berubah menjadi kebencian. Namun masih dalam taraf standar,belum menjadi pertentangan atau pertikaian. Dalam bahasa sosiologi interaksi sosial DISOSIATIF Berbentuk KONTRAVENSI.
Sama dengan anda membenci parpol tertentu beserta politikusnya namun anda tidak berkonflik secara langsung. Kebanyakan kita jadi pengomel dibelakang layar.
Satu tingkat diatasnya adalah KONFLIK,ketika itu terjadi,maka ancaman dan kekerasan pun akan mewarnainya. Gunanya semata menggagalkan tujuan masing-masing pihak yang berkonflik.Ketika itu terjadi,maka dipastikan ada korban yang jatuh. Entah korban jiwa,harta,perasaan. Tentunya akan menguras air mata sedih. Maka para pelakunya ibarat telah menantang matahari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI