Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Ada Kesombongan di Antara Kita

24 Februari 2018   22:31 Diperbarui: 24 Februari 2018   22:33 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang,generasi terdahulu banyak yang komplain terhadap generasi sekarang. Maksud saya generasi terdahulu itu mereka yang masih teguh memegang adat istiadat.

Sistem kepercayaan mereka masih kental pada sesuatu yang diwariskan oleh orang tua mereka. Dan itu pun kemudian diterapkan untuk generasi mereka.

Nyatanya para generasi sekarang mulai berani meninggalkan adat istiadat yang dianggapnya tak sesuai perkembangan zaman. Adat yang dianggapnya juga bertentangan dengan ajaran agama.

Ini menimbulkan rasa tak senang pada orang tua fanatik. Mereka kemudian menyatakan,Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau hanya untuk mengkritisi adat istiadat yang sudah berlangsung lama itu.

Permasalahannya sebenarnya,ada adat istiadat yang mengkungkun kebebasan bereskpresi. Berbagai larangan ini dan itu yang kemudian tak dapat dinalar dengan baik anak sekarang.

Melihat perkembangan pola pikir yang stagnan,menyebabkan tak ada kemajuan. Anak-anak mereka yang mengecap pendidikan mulai mencoba memberi masukan akan pola pikir yang lama.

Perlu ada revisi pemikiran agar ke depannya,adat yang bertentangan dengan kemajuan itu untuk ditinggalkan saja.

Agak susah juga,karna anggapan adat itu menjadi kekuatan dalam setiap tindakan keseharian. Contoh kecil,di daerah-daerah masih ada orang tua ketika anaknya sakit tak mau berobat medis. Mereka lebih percaya pada pengobatan ritual. Jampi-jampi dan berbagai pantangan. Akibatnya nyawa itu tak tertolong.

Generasi sekarang yang akrab dengan perkembangan teknologi dan pesatnya dakwah agama mulai mengubah pola pikir. Ketika mereka pulang kampung, ada yang tak mau mengikuti ritual adat. Dianggap sebagai sebuah kesia-sian.

Generasi dulu menganggap generasi sekarang sudah sombong. Dengan kata lain mereka membawa pulang kesombongan intelektualnya. Dilain sisi,generasi sekarang beranggapan justru generasi dulu memelihara tradisi keterbelakangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun