Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilpres 2024-2029 Dua Kontestan: Ganjar - Prabowo Kemungkinan Menang Tinggi

23 Juni 2023   11:47 Diperbarui: 23 Juni 2023   12:06 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Kosmas Lawa Bagho

Pecinta Politik

Proses penentuan koalisi partai-partai politik untuk menentukan Capres dan Cawapres 2024-2029 masih panjang. Penentuan agak pasti usai pemilihan legislatif (Pileg) tanggal 14 Februari 2024 untuk semua tingkatan baik DPRD Kabupaten, Provinsi, DPR dan DPD. Kursi-kursi Pileg mayoritas setiap partai sungguh menentukan untuk bisa mengusung atau berpengaruh pada proses koalisi yang sudah dibangun komunikasi intensif selama ini atau bahkan ada yang sudah menentukan para jagoannya. Dari segi perundang-undangan baru PDI Perjuangan yang dianggap sebagai 'jalan tol" bagi kandidatnya untuk menjadi R1 dan R2 masa jabatan 2024-2029.

Walau pun demikian komunikasi politik untuk menentukan koalisi atau kekuatan memenangkan para kandidatnya masih sangat cair dan masih menyimpan sejumlah kemungkinan. Memang menutur para pengamat politik bahawa politik itu sesungguhnya 'seni kemungkinan".  Segala sesuatu berisi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang tidak pasti kepastiannya. Dengan demikian, para kandidat Capres (yang sudah jelas dan sudah digadang-gandang) selama ini baru tiga Capres yang menonjol yakni Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan sebagai sponsor koalisi utama; Prabowo Subianto dengan Gerindra sebagai gebong utama koalisi dan Anies Rasyid Baswedan dengan kekuatan utama Partai Nasdem.

Memang secara kasat mata untuk sementara waktu, ketiganya sungguh menonjol. Ketiganya dengan tingakt elektabilitas yang berbeda-beda. Berbagai survey kadang-kandang memenangkan Ganjar Pranowo, kadang-kadang Prabowo Subianto dan juga Anies Rasyid Baswedan. Ketiganya memiliki peluang sama-sama menang. Kita tidak mempersalahkan hasil survei yang tidak konstan. Berlatar pemikiran positif, kita bisa melihat bahwa persepesi pemilih pasti berubah-ubah sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada saat melakukan survei. Bisa juga ada isu-isu viral sesaat yang bisa membuat para kandidat mendapatkan keuntungan persepsi positif atau pun sebaliknya.

Hasil survei yang berubah-ubah bagi ketiga calon presiden yang sudah tersedia di depan rakyat saat ini maka yang tidak kalah menarik dan penting adalah para calon atau kandidat wakil presiden. Kandidat Cawapres sungguh menentukan paket yang bersangkutan bisa memenangkan 50% + 1 dan satu putaran atau harus melaju ke putaran dua. Menarik bahwa apabila terjadi putaran dua makan inilah seni yang menentukan koalisi sungguh sebagai nilai plus untuk mendongkrak angka kemenangan Pilpres 2024-2029.

Andaiakan saja Ganjar Pranowo - TGB Muhammad Zainul Majdi; Prabowo Subianto - Erick Thohir dan Anies Rasyid Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono yang pasti sebagai Capres dan Cawapres maka skrenorio putaran dua seperti yang telah penulis bahas pada tulisan sebelumnya.

Akan tetapi pasangan di atas sepertinya tidak mungkin terjadi karena PDI Perjuangan melalui Puan Maharani sudah bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Partai Demokrat sehingga peta koalisi politik praktis sedikit berubah. Bisa saja Ganjar Pranowo - Agus Harimurti Yudhoyono dan Prabowo bisa saja Erick Thohir atau bisa Sandiaga Uno serta Anies Rasyid Baswedan - Ahmad Syaikhu atau pun Shohibul Imam atau pun bisa saja diluar nama-nama yang selama ini ditampilkan atau diperbincangkan banyak pengamat atau pun para pemilih. 

Pasangan Ganjar Pranowo dengan Agus Harimurti Yudhoyono apabila ini dipaketkan merupakan sejarah baru dan sejarah rekonsiliasi bagi para negarawan Indonesia. Selama ini selalu ada persepsi baik asumsi maupun fakta bahwa Megawati Soekarno Putri  (PDI Perjuangan) dan Susilo Bambang Yudoyono sejak tahun 2004 tidak pernah bersama lagi. Ada jurang yang tinggi diantara keduanya. Dengan demikian duet ini kita tunggu kejutannya nanti. Peluang keduanya bisa menang, bisa juga tidak apalagi harus berhadapan dengan Prabowo Subianto yang elektabilitas terus naik ditambah lagi jika benar berpasangan dengan Erick Thohir yang tingkat elektabitas tertinggi sebagai Cawapres saat ini. PDI Perjuangan dan mitra koalisi tidak hati-hati dalam menentukan mitra koalisi bisa saja impian 'hatrik' Pileg dan Pilpres tidak menjadi kenyataan.

Apa pun itu, penulis menginginkan Pilpres berjalan damai dan setiap kandidat mempertahankan empat (4) pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar bangsa sudah final dan tidak utak atik lagi. Dengan demikian NKRI pasti tetap utuh sampai kapan pun. Amin.

Atas dasar itu, penulis memiliki analisis kemungkinan besar hanya dua paket koalisi yakni Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto atau sebaliknya bersama dengan Anies Rasyid Baswedan- Agus Harimurti Yudhoyono apabila Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono tidak mampu dipertemukan secara ideologis dan perjuangan partai masing-masing walau pun kedua anak mereka yang juga merupakan petinggi partai masing-masing sudah bertemu empat mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun