Tak ada kendaraan yang bisa lewat
Banyak orang tertahan di sebelahnya
Berhenti menatapnya dengan penuh tanya
Jurang itu hadir di depan mata
Orang-orang kepercayaan berkumpul cari cara
Bagaimana sebaiknya menghantar rakyat dapat melewati jurang tanpa bahaya
Dari generasi ke generasi
Jurang itu belum mampu dilewati
Semua sumber daya dikerahkan
Untuk menutupi jurang yang semakin menganga
Dana-dana dikumpulkan berkelimpahan
Mengajak semua pihak berkepentingan
Dan lagi sekali lagi
Jurang tetap tak terlewati
Ah ... jurang apa namanya itu
Seakan ada jawaban tegas lahir
Dari nurani bening nan bersih
Jurang antara kaya dan miskin
Jurang antara yang berkuasa dan rakyat jelata
Mari anak negeri kita berjuang mengatasi mulai dari diri sendiri
Ende, 09 Juni 2020
Pernah dimuat pada Antologi Puisi "Dari Ladang Pintubesi ke Brankas Koperasi"
Penerbit Yedija
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H