Ia melaksanakan tugas dengan sabar dan setia
Tak pernah dengar ia mengeluh sedikitpun
Walau kadang tugas yang diemban sungguh
Terasa terhina ketika harus menjejakkan
Langkah pada tapak segala kotoran ...
Saban hari ia melangkah dengan irama yang
hampir sama, digunakan para petani dari
kampong ke kebun, berpindah dari huma ke
sawah, dari satu daerah ke daerah yang lain.
Ia tetap melaksanakan dengan sabar.
Tak pernah peduli ia sakit dan merasa terhina
Manusia anggap itu tugas yang harus ia lakukan.
Ia tak pernah diberi tempat terhormat
Walau segala kewajiban dilakukan tuntas.
Ia tetap ditempatkan di bagian belakang
Agar manusia tetap berada paling depan
Siapa dia alas kaki ...
Siapa ya ...
Mereka-mereka yang melakukan tugas dengan baik
Tanpa diperhitungkan orang lain.
Ende, 11 Juni 2020
Dimuat dalam buku Kumpulan Puisi
"Dari Ladang Pintubesi ke Brankas Koperasi"
Penerbit Yedija  Nusantara, Sleman Yogyakarta, Juli 2020