Mohon tunggu...
Kosmas Lawa Bagho
Kosmas Lawa Bagho Mohon Tunggu... Auditor - Wiraswasta

Hidup untuk berbagi dan rela untuk tidak diperhitungkan, menulis apa yang dialami, dilihat sesuai fakta dan data secara jujur berdasarkan kata hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belum Menang, Tim Pemenangan Tersangkut Dugaan Korupsi

23 Mei 2014   16:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden kali ini paling heboh. Sejak quik count hasil pileg tanggal 09 April 2014 lalu, ada-ada saja gerilia dan geliat para politisi dan petinggi partai berkejaran mencari atau membagi-bagi kekuasaan. Ada banyak cara. Mulai dari yang terhormat hingga ya ... mau bilang apalagi. Berbagai gerilia terus dilancarkan untuk segera mencari kawan koalisi agar bisa mewujudkan ambisi dan niat baik setiap orang. Sah-sah saja. Ada partai-partai yang saling berhadapan sebelumnya, koq tiba-tiba saling merapat dan bagaikan sebuah koor menyatakan sama visi-misi dan perjuangan. Wah, sebagai rakyat biasa, penulis juga rada bingung dan tak mengerti.

Geliat dan gerilia semakin nyata serta intens setelah KPU Nasional menetapkan secara resmi pada Jumat, 09 Mei 2014. Berbagai gerilia akhirnya menambatkan pada dua poros yang saling 'head to head'. Poros Jokowi - JK yang diusung dan didukung oleh PDI Perjuangan, Nasdem, PKB dan Hanura serta poros Prabowo-Hatta yang diusung dan didukung Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB dan Golkar.

Sepertinya kita melihat suatu persaingan yang sehat antara dua kandidat capres antara Jokowi dengan Prabowo. Prabowo-Hatta di atas kertas dilihat dari dukungan para elit partai dan kursi di parlemen sudah sangat kuat dan yakin menang satu putaran yang lebih dari 50%. Namun kubu Jokowi-JK juga memiliki keyakinan yang sama karena kerja sama tanpa transaksi apapun dengan partai-partai pengusung serta terutama para relawan dan inisiatif dari partisipasi rakyat secara spontan dari Sabang sampai Merauke.

Tentu kita akan menyaksikan kehebohan pesta demokrasi yang langsung berkompetisi secara head to head. Juga menghematkan anggaran pemilihan presiden dengan angka cukup besar untuk dialihkan bagi pembangunan masyarakat Indonesia menuju kesejahteraan.

Lantaran hanya dua poros yang bertanding maka pada tanggal 09 Juli 2014 nanti setelah pencoblosan sekitar pukul 15.00 wita, kita pasti sudah tahu siapa pemenangnya. Dua-duanya memiliki kans dan peluang yang hampir sama. Masing-masing timses juga sudah memasang strategi yang paling jitu untuk memenangkan hati rakyat.

Namun apapun itu, masing-masing kubu harus menghindari dari persoalan-persoalan terutama persoalan hukum. Kita memang harus mengutamakan asas praduga tak bersalah. Walaupun demikian, penetapan seseorang sebagai tersangka oleh KPK tentunya sedikit mengganggu persiapan dan strategi pemenangan apalagi yang tersangkut itu kebetulan sebagai tim pemenangan. Kita berharap, kubu Prabowo-Hatta tidak terpengaruh dan tetap fokus pada strategi pemenangan agar pertandingan head to head tanggal 09 Juli 2014 tetap menarik dan mungkin penuh kejutan atau ketegangan serta makin seru untuk disaksikan oleh penonton seluruh rakyat Indonesia.

Pak Jokowi-JK dan Pak Prabowo-Hatta, selamat bertanding, kami siap berpartisipasi.

Salam dari Ende, Flores, 23 Mei 2014

Kosmas Lawa Bagho

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun