Panen padi di salah satu dusun, desa Purwabakti kecamatan Pamijahan kabupaten Bogor berlangsung dari pagi hingga sore hari, Kamis (29/9). Peserta One Village One CEO berkesempatan untuk ikut membantu pemanenan padi tersebut.
Padi di sawah seluas 2 hektare sudah memasuki waktu panen, setelah penanaman selama 2 bulan. Sebelum memanen, peralatan untuk memanen padi, seperti arit/sabit, terpal sebagai alas saat merontokkan padi dan alat perontok padi harus disiapkan terlebih dahulu.
Kemudian, potong batang padi dengan alat. Pemotongan dilakukan dengan menyabet aritnya menyamping sambil melipat jumput padi yang akan dipotong. Saat pemotongan, harus berhati-hati karena menggunakan alat yang tajam.
Dua hingga tiga jumput padi sekali potong, lalu disatukan di tempat yang sama yaitu di pinggir sawah. Kemudian ditimbun di sawah yang lahannya sudah kosong, jika semua pemotongan sudah selesai.
Panen padi di salah satu dusun, des
Setelah semua batang padi sudah terpotong, tumpukan-tumpukan kecil padi tersebut dikumpulkan ke dekat terpal yang telah digelar di tempat yang lapang atau bagian sawah yang tidak becek. Lalu menyiapkan alat perontoknya. Merontokkan padi dilakukan dengan cara memegang segenggam batang padi. Batang bagian bawah dipegang erat dan pukul-pukulkan padi ke alat perontok sampai semua padi rontok.
Selesai dirontokkan, padi dibersihkan dari daun-daun padi yang ikut rontok beserta kotoran-kotoran lainnya. Proses terakhir dalam pemanenan padi adalah menjemur. Penjemuran padi di desa Purwabakti masih menggunakan sinar matahari langsung. Padi didiamkan hingga kering, lalu siap untuk digiling atau disimpan.
Meskipun proses pemanenan padi di desa Purwabakti masih menggunakan cara tradisional, namun kualitas dari padi yang diolah mejadi beras memiliki kualitas yang unggul. Hal tersebut juga didukung oleh varietas yang digunakan saat penanaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H