Wonogiri (11/02/2023)-Jepang merupakan bahasa yang dituturkan sekitar 127 juta manusia di seluruh dunia. Sebagai salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari untuk dapat mempelajarinya secara konvensional melalui instansi belajar Jepang diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan alternatif cara belajar bahasa Jepang terutama untuk kalangan muda yang memiliki ketertarikan tinggi untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Jepang.
Di zaman digital sekarang ini banyak hal yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemudahan akses internet. Salah satunya adalah pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran. Sebagai solusi dari sulit dijangkaunya akses belajar bahasa Jepang secara konvensional, muncullah gagasan untuk mengedukasi pemuda usia sekolah terkait penggunaan internet sebagai media pembelajaran bahasa Jepang.
Program kerja dilaksanakan dengan memberikan edukasi terkait pentingnya belajar bahasa asing terkhusus bahasa Jepang, pemberian informasi aplikasi atau website untuk belajar bahasa Jepang secara mandiri, serta pendampingan penggunaan aplikasi dan website belajar bahasa Jepang, yaitu Tanoshii Japanese, Duolingo, dan OJAD. Siswa-siswi kelas 11 SMA Negeri 1 Manyaran sebagai partisipan program kerja sangat antusias dalam memperhatikan penyampaian materi, mengajukan pertanyaan terkait penyampaian materi edukasi, dan praktik penggunaan website belajar bahasa Jepang.
Melalui pelaksanaan program kerja monodisiplin tersebut diharapkan pemuda Desa Bero bisa mengaplikasikan apa yang telah disampaikan dan mampu secara mandiri menggunakan website maupun aplikasi pembelajaran bahasa Jepang sebagai media dalam belajar bahasa Jepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H