Jokowi belum pantes menjadi Presiden RI, beliau sebaiknya tetap menjadi Gubernur DKI hingga selesai masa jabatannya. Masih banyak masalah yang mendesak untuk diselesaikan di Jakarta, seperti kemacetan, banjir dan masalah kependudukan yaitu; rumah-rumah liar dan kumuh serta anak-anak jalanan yang terlantar dan mengganggu arus lalu lintas dengan mengamen di bis-lampu merah, dan lain sebagainya, belum lagi masalah polusi udara dari asap-asap knalpot kendaraan yang sudah tidak layak jalan karena usia kendaraan yang sudah melebihi 10 tahun.
Permasalahan di Jakarta sangat krusial dan kompleks sehingga harus ditangani oleh pejabat pemerintahan dalam hal ini Gubernur DKI yang tidak hanya duduk anteng di kursi jabatan nya seperti Gubernur-gubernur terdahulu yang samasekali tidak memberikan kontribusi untuk pembenahan ibukota Jakarta sebagai ibukota negara. Jokowi dan Basuki Purnama (Ahok) baru saja memberikan harapan yang menjanjikan untuk perbaikan ibukota Jakarta, namun sangat disayangkan belum beres mengurusi dan membenahi ibukota Jakarta yang sudah puluhan tahun amburadul ini tiba-tiba Jokowi berhenti dan lebih memilih meninggalkan pekerjaaan nya yang baru dijalani kurang dari 2 tahun untuk mengejar jabatan yang lebih tinggi lagi.
Ibarat TIKUS Curuk Jokowi memakan roti besar namun belum habis roti tersebut sudah mencari makanan yang lain lagi, sehingga semuanya menjadi berantakan dan amburadul alih-alih menjadi beres dan rapi justru membuat berantakan dan jorok. Nah begitupun Jokowi yang belum beres menyelesaikan pekerjaan besar membenahi Jakarta, tiba-tiba meninggalkan begitu saja pekerjaan tersebut demi mengejar roti jabatan yang lebih tinggi lagi padahal kemampuan nya untuk urusan luar negeri masih dipertanyakan dan juga kemampuan nya memimpin pemerintahan negara dan seluruh rakyat Indonesia dari sabang hingga merauke masih dipertanyakan mengingat jam terbang nya menjadi pemimpin pemerintahan masih jauh dibawah standar untuk menjadi seorang Presiden sebuah negara.
Yaa..Jokowi belum pantas untuk menjadi seorang Presiden berhubung "Track Record" nya dalam pemerintahan hanya sebagai walikota sebuah kota kecil di Jawa tengah, Solo, (belum jelas apakah dia juga sudah menyelesaikan periode 5tahun jabatan nya sebagai walikota Solo) kemudian karirnya meningkat menjadi Gubernur DKI yang baru dijalani selama 2 tahun saja. Sehingga hasilI kerja nya dalam memberikan kontribusi untuk ibukota Jakarta belum maksimal dan masih banyak pekerjaan besar yang belum beres dan menjadi terbengkai sejak Jokowi sibuk nyapres dan sering meninggalkan pekerjaan sebagai Gubernur padahal gaji nya jalan terus.
Berikut Fakta-fakta JOKOWI belum pantas menjadi Presiden sebuah Negara;
1. Jam terbangnya dalam memimpin pemerintahan daerah dan pusat masih sangat minim. Jadi walikota Solo TIDAK SELESAI, jadi Gubernur DKI tidak Selesai
2. Belum mempunyai pengalaman dalam urusan politik internasional dan hubungan luar negeri sehingga kemampuan nya untuk urusan Politik Luar Negeri RI masih sangat meragukan.
3. Prestasi kerja dan kontribusi nya dalam mengurusi permasalahan di Ibukota Jakarta belum beres.
4. Belum menyelesaikan periode masa jabatannya sebagai Gubernur DKI.
5. Masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (sehingga terjadi penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi/partai dalam masa pencapresan).
6. Tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan alisas Mencla-mencle, Plintat-plintut. (sebelumnya selalu cuap-cuap" nyopras-nyopres...gak mikiiiir...saya mau focus ngurusin banjir Jakarta).
7. Adanya indikasi kuat bahwa Jokowi sangat tunduk dengan Megawati, sehingga kemandirian dan ketegasan nya sangat meragukan.Padahal seorang Presiden harus memiliki pribadi yang TEGAS tidak bisa didikte oleh orang lain.
8. Baru nyapres sudah sowan ke kedutaan Amerika Serikat, sehingga dapat dengan mudah di tebak bila Jokowi terpilih menjadi Presiden akan menjadi Boneka Amerika dan juga negara asing lainnya selain menjadi kambing congek majikannya, siapa lagi kalau bukan ketua umum partainya.
Kedelapan fakta tersebut, sudah sangat Jelas menjawab mengapa Jokowi belum pantas menjadi seorang Presiden RI. Sehingga Rakyat yang kalangan bawah (grass root) harus diberikan pendidikan dan pencerahan bahwa Jokowi yang digadang-gadang menjadi Presiden, sebaiknya kembali ke jabatannya semula sebagai Gubernur DKI Jakarta dan segera membereskan pekerjaannya yang sudah berbulan-bulan terakhir terbengkalai gara-gara sibuk nyopras nyopres sementara gaji Gubernur masih diterima nya.
Jokowi harus mundur sebagai Gubernur DKI, apakah dia sudah mundur? padahal sering bolos kerja sebagai Gubernur DKI karena sibuk nyopras-nyopres shingga ini SANGAT TIDAK FAIR, merugikan Rakyat Jakarta dan keuangan Negara.
Belum terpilih menjadi Presiden saja sudah korupsi jabatan apalagi nanti kalau menjadi Presiden dengan kekuasaan yang jauh lebih besar daripada menjadi Gubernur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H