Mari kita bahas. Berikut adalah cara agar anda sebagai para musisi terhindar dari para oknum label dengan iming iming sukses, terkenal dsb.
1. Bayar
Label yang benar dan jelas tidak akan meminta dana pada talent. Ini terjadi di ribuan kasus musisi kecil yang selalu di pungut bayaran dengan alasan produksi. Believe, produksi yang sebenarnya memakan biaya hingga ratusan juta. Jadi kalau di minta hanya 2-10 jt, TEPU.
2. Kompilasi
Ini nih yang sering bikin ngakak. Label mencari pihak musisi yang 'awam' dengan ikut kompilasi. Tujuannya untuk tenar, di promosikan di radio, dsb. Faktanya: 80% pihak radio TIDAK MENERIMA album kompilasi. 20% mereka bekerja dengan si artis atau talent search. Miris kan?
3. Tidak ada laporan keuangan Royalti
Aduh capek dah kalo ini. Di kontrak di jelaskan bahwa akan ada pembagian, bla bla bla.. Tapi lewat 3 bulan gak ada laporan. FAKTANYA, semua laporan keuangan Label musik yang benar, 1,5 Bulan sudah dapat di Track. dan pencairan dana 3 Bulan setelah data di terima si Artis. Ris...miris
4. Publisher abal abal
Ingat. Management yang bukan nyari duit, pasti akan cari talent yang berkelas. Bukan tampang kang ojek. Faktanya, Indonesia menjual penampilan dan bakat, bukan bakat aja. Kalopun bakat bisa dijual, pastilah client jaman sekarang mengharuskan si artis rombak sana sini alias permak.
5. Manggung ga di bayar
Terakhir, label abal abal akan memberikan kita fasilitas promo single atau album di tempat gratisan. Padahal, pihak EO membayar si label untuk supply artis. Ini yang sering di salah-pahamkan musisi Indie. Musisi non label, wajar tidak di bayar. Jika anda terlanjur masuk label musik dan diberi lahan manggung untuk promo, cukup 1-5kali. Kalo berkali kali, bukan promo namanya, anda kerja nihil.
Semoga bermanfaat