Mulai bulan lalu iklan Jokowi –JK mulai wara-wiri di televisi.
Isi iklannya cukup sederhana.
“Kita ingin pemimpin jujur
Kita ingin pemimpin bersih
Kita ingin pemimpin sederhana”
“Siapkah kita dipimpin untuk menjadi jujur
Siapkah kita dipimpin untuk menjadi bersih
Siapkah kita dipimpin untuk menjadi sederhana”
Sepertinya iklan ini terlalu muluk dan menimbulkan pertanyaan di benak saya:
Apa mungkin juga rakyat Indonesia yang pengakses situs syur tertinggi di dunia tapi pura-pura menolak pornografi dengan berlindung di balik agama bisa menjadi jujur dan memilih pemimpin jujur? Menteri yang menangani dari salah satu partai berbasis agama terlihat cuek dengan predikat ini malahan pengurus partai yang sama terlihat sedang menikmati video syur saat sidang wakil rakyat.
Apa mungkin Indonesia yang masuk jajaran negara terkorup di dunia rakyatnya mau dipimpin untuk menjadi bersih dan memilih pemimpin yang bersih? Melihat orang yang kaya dari uang korupsi saja dimaklumi dengan embel-embel daerah basah.
Yang terakhir soal hidup sederhana, apa mungkin juga orang Indonesia yang terkenal tukang borong barang branded di luar negeri dan gonta-ganti gadget bakal mau hidup sederhana apalagi memilih pemimpin sederhana?
Untungnya tidak ditambahkan dengan slogan pemimpin yang menegakkan aturan, lalu lintasnya kayak di rimba begitu kok mimpi mau diatur orang supaya tertib. Motor melawan arus ditabrak mobil malah yang disalahkan pengendara mobil….
Mungkin terdengar pesimis tapi telihat keadaan bangsa sekarang sepertinya rakyat Indonesia belum siap untuk dipimpin orang yang jujur, bersih dan sederhana apalagi yang mau menegakkan aturan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H