Pada tahun 1997 belum ada perbaikan jalan di desa Sikabau atau PT karena di desa Sikabau banyak kekurangannya seperti perbaikan jalan, perbaikan badar-bandar,dan perbaikan hutan-hutan,dan pada tahun 1997 di sana blm ada lagi tenaga surya dan orang di sana kebanyakan menggunakan lampu yang terbuat dari botol kaca yang di kasih sumbu atau minyak tanah bisa juga di sebut lampu cemporong dan jalan  pun ada begitu juga dengan PT pun belum ada sesudah tahun 1997 masuklah PT yang di olah dan hutan-hutan pun ikut juga di olah beserta bandar-bandar air sesudah itu pula labuh PT ketika untuk menyebrangi sungai tersebut.
Ketika ingin melewati sungai masyarakat harus menaiki sampan terlebih dahulu supaya bisa melewati sungai sesudah itu pemerintah mulai mengasih bantuan untuk memperbaiki jalan ke Sikabau dan dibuat lah oleh pemerintah jalan baru untuk masyarakat sikabau.
Pada tahun 2000 jalan PT itu lah yang di gunakan oleh masyarakat bekerja dan lalu lalang dan jalannya pun sangatlah becek sebelum adanya motor masyarakat hanya bisa jalan kaki dan bersepeda dan motor pun belum ada begitu juga dengan mobil belum ada yang masuk.
Sesudah itu pemerintah mulai memperbaiki jalan dan menimbun bebatuan dengan batu kerikil. Dan pada tahun 2002 masuklah bantuan tenaga surya dan masuk pula bantuan WC dari  pemerintahan  pada tahun 2004 masuk pula air bersih dari pemerintahan pada tahun 2005 belum mengerti dengan kecanggihan HP pada tahun 2006 masuk lagi bangun nelayan dan bantuan memperbaiki rumah setelah itu menyusul juga  dari dewan masuknya lampu pada tahun 2011 datang lagi bantuan lampu PLN pada tahun 2017 masuk lagi bantuan jembatan rambin dari pemerintah Pada tahun 2020 pemerintah memperbaiki jalan dengan di aspal dengan di perbaiki jalan orang luar bisa datang ke Sikabau untuk melihat indahnya.Â
Pada tahun 2021 orang luar banyak tahu dengan keindahan pantai Sikabau dan pemandangannya sangat indah untuk dipandang dan mereka ingin sekali pergi kepantai Sikabau hanya untuk melihat pemandangan yang begitu indah di seberang sungai terdapat nama tempat itu sawang dan bebatuan karang yang begitu cantik dan ada pula batu besar yang namanya di sebut batu jantan batino dan ada pula nama batu itu batu
kajang sehingga orang luar sangat penasaran dengan batu tesebut. Dan mereka ingin pergi ke tempat tersebut maka mereka harus menaikin sampan dengan membuat sepuluh ribu per orang. Pada tahun 2022 mulai rami dan jalan pun saat itu macet sekali dan masyarakat mulai mencari kerja dengan menjual karcis pada orang luar ada lagi di jual mereka ikan hasil tangkapan nelayan lalu di jual kepada orang luar dan ada juga ikan asin yang di asini oleh masyarakat. Dan disitulah mata pecarian masyarakat sikabau dengan menjual ikan yang telah di asinin.
Pada tahun 2023 disinilah wisata Sikabau mulai terkenal di mana-mana pada saat ini masyarakat sikabau mulai memasukan foto pemandangan Sikabau kedalam sosmed supaya orang luar mengetahui Sikabau mulai sangat terkenal sekarang.
Menurut Silfia Hanani tentang siklus Ibnu Khaldun masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan atau cara golongan masyarakat merupakan sebuah hubungan dalam sumber daya masyarakat
Itulah perubahan Jorong sikabau dari zaman Dulu hingga sekarang yang terdapat perbedaan-bedaan  yang begitu bnyak bedanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H