Mohon tunggu...
Laurentia Arvita
Laurentia Arvita Mohon Tunggu... -

Guru Bimbingan dan Konseling~Motivator~Berfokus pada Psikologi Perkembangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Daya Juang Secara Cepat dan Singkat

13 Maret 2019   08:26 Diperbarui: 13 Maret 2019   08:45 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INSTAN... Adakah karakter yang dapat dibentuk secara instan?? Tentu saja tidak ada! Saat ini tak sedikit orang dewasa baik orangtua, tenaga pendidik, tetua, bahkan pemuka agama merasa anak-anak milenial mudah mengeluh dan menyerah untuk memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan. 

Teknologi menjadi salah satu faktor yang paling sering disebut sebagai biang kerok generasi milenial memiliki etos yang lemah. Singkat cerita jika anak-anak muda dilepaskan ke alam liar atau dilempar ke dunia kerja yang keras, mereka tidak akan bertahan hidup. 

Tidak ada semangat kompetisi dalam diri anak-anak milenial, jika ada semangat berkompetisi, kompetisi yang dilakukan hanya untuk membuat kompetitor lain jatuh dengan cara  tidak fair. Lalu salah siapa kah para milenial menjadi pribadi yang tak berdaya juang?

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan anak memiliki daya juang yang rendah. Beberapa faktor tersebut antara lain: pola asuh orangtua yang tidak tepat, rasa percaya diri yang rendah, dan motivasi yang lemah. Pola asuh orangtua mengambil porsi yang cukup besar dalam membentuk sikap daya juang anak. 

Orangtua era modern cenderung memiliki pola asuh permisif, mereka membebaskan anak-anak mereka untuk melakukan apa pun sesuka hati tanpa banyak aturan dan batasan. 

Sebagian orangtua yang memiliki pola asuh demikian berusaha "mencukupkan kebutuhan anak tanpa banyak cekcok". Mereka tidak ingin dikatakan sebagai orangtua yang "pelit" hanya karena tidak memberikan segala sesuatu yang diinginkan anak-anaknya. 

Motivasi dan rasa percaya diri bersumber dari diri sendiri dan lingkungan juga sebagai pusaran penyebab anak berdaya juang rendah. Bertolak dari pengalaman sehari-hari, Anda sebagai orang dewasa merasa pun  down bahkan stress berat apabila tidak mendapatkan feedback positif ataupun dukungan dari keluarga, atasan, dan orang berpengaruh saat mengalami hal yang sulit. Anak-anak akan menganggap diri nya positif saat lingkungannya memberikan sikap positif pada diri mereka.

Bagaimana membentuk daya juang anak? Sudahkah terlambat jika dibentuk saat ini (remaja)?

Tidak ada kata terlambat untuk membentuk karakter, namun yang perlu disadari semakin dewasa seseorang, dibutuhkan upaya yang lebih keras dalam membentuk karakter terutama daya juang. 

Beberapa upaya yang perlu dilakukan, yaitu miliki lah sikap tegas, disiplin, konsisten, dan berprinsip dalam mendidik anak; biasakan anak untuk memiliki tanggung jawab (sekalipun pada tugas kecil dan sederhana); percaya lah pada anak; berikan feedback positif agar anak merasa termotivasi; penghargaan.

Semoga kita dapat membangun daya juang anak dengan baik sehingga pemuda Indonesia sungguh menjadi harapan dan bintang bagi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun