Mohon tunggu...
Laurens W
Laurens W Mohon Tunggu... Lainnya - 😀😀😀

Be yourself !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Galau Pilih Kampus

11 Januari 2021   08:14 Diperbarui: 11 Januari 2021   09:00 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang pemilihan kampus, saya berusaha mengenang kembali jaman ketika saya duduk di bangku SMA. Jaman ketika saya galau memilih kampus dan jurusan perkuliahan. 

Cerita singkatnya ketika di bangku SMA kelas XII, saya memiliki banyak keinginan jurusannya. Memang sewaktu SMA jurusan saya IPA, tapi ketika memilih jurusan perkuliahan, ketertarikan saya lebih menjurus ke IPS. 

Sebenarnya ada tiga jurusan yang paling diinginkan yaitu Psikologi, Komunikasi, dan Ekonomi. Lalu saya cerita keinginan itu kepada orang tua dan mendiskusikannya. 

Pada akhirnya, setelah diskusi panjang, orangtua saya lebih menginginkan saya untuk masuk jurusan Ekonomi-Akuntansi. Ya sejujurnya jurusan itu bukan jurusan nomor pertama yang saya inginkan. Tapi setelah dipikir dan dipertimbangkan lagi, pada akhirnya saya menuruti perkataan orang tua. 

Saya berusaha mengerti kondisi orang tua dan juga saya merasa mereka lebih mengerti keadaan anaknya. Maksudnya adalah berdasarkan karakter dan pribadi saya, mereka menilai bahwa saya lebih cocok ke jurusan ekonomi pada saat itu. 

Pandangan saya saat itu adalah mungkin orang tua lebih bisa melihat mendalam ke anaknya, dibandingkan jika kita yang menilai diri kita sendiri. Kemudian ketika saya setuju untuk ambil jurusan Ekonomi-Akuntansi, saya pun bertekad ingin belajar sendiri juga tentang psikologi dan komunikasi di kemudian hari. Belajar bisa melalui buku atau pun praktek langsung tapi hanya untuk kesenangan semata. Setelah tahu jurusannya, maka selanjutnya adalah sibuk dalam pilih kampus yang diinginkan.

Karena dulu saya gak terlalu pinter amat, jadi saya juga tidak pernah berekspektasi buat masuk universitas negeri. Tapi bagi siapapun yang membaca artikel ini jika memang yakin akan kemampuannya, maka sebenarnya saya menyarankan untuk mencoba daftar ke universitas negeri terlebih dahulu. 

Jika kamu ingin masuk perguruan tinggi negeri (PTN), maka ada tiga jalur yang bisa ditempuh, yakni melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Sekarang juga bimbel-bimbel persiapan ujian SBMPTN sudah merajalela, maka jika disertai dengan kesungguhan belajar yang serius kemungkinan untuk berhasil lolos masuknya juga lebih besar.

Di SMA saya dulu, selalu diadakan pameran pendidikan dan juga presentasi yang dibawakan oleh alumni yang mewakili kampus tertentu. Ketika itu, untuk jurusan Akuntansi, saya paling tertarik akan kampus Trisakti School of Management (TSM). Jadi ada beberapa tips dalam pemilihan kampus yaitu sebagai berikut :

1. Sebelum memilih kampus, pastikan terlebih dahulu jurusan yang diinginkan. Sebaiknya jurusan yang memang sesuai dengan minat dan bakat yang kalian miliki. Kemudian setelah yakin akan jurusan itu baru mulai pemilihan kampus.

2. Cek akreditasi kampus yang kamu ingini, yang terbaik adalah jika kampus dengan jurusan yang diambil telah terakreditasi A. TSM sendiri sudah terakreditasi A, baik untuk S1 akuntansi dan S1 manajemen.

3. Bila ada kenalan, bisa bertanya kepada senior kalian yang terlebih dahulu memulai perkuliahan. Untuk tahu bagaimana kondisi lingkungan belajar di kampus apakah baik atau tidak, aturan-aturan di kampus seperti apa, dan juga berbagai tips untuk menghadapi ujian serta mengerjakan tugas-tugas kuliah.

4. Cari tahu tentang kapan bisa dilakukan pendaftaran masuk, kapan jadwal ujian masuk, ketentuan seleksi administrasi, serta biaya administrasi dan biaya perkuliahan yang harus disiapkan. Hal ini bisa juga cek website resmi kampus yang bersangkutan atau langsung coba WA/telepon ke nomor telepon yang tertera pada website. 

Untuk waktu itu, saya memilih jalur tanpa ujian saringan masuk (USM) untuk mendapatkan fasilitas berupa potongan 100% biaya Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) dengan syarat berdasarkan nilai rata-rata rapor SMA (ketentuan potongan SPP berdasarkan nilai rata-rata rapor SMA bisa berbeda di setiap tahun ajaran) dan mengikuti wawancara (kalau jaman saya dulu tidak ada wawancara). 

Jika memilih jalur tanpa USM maka untuk formulir pendaftarannya juga tidak dipungut biaya. Selain itu pastinya ada juga kok jalur masuk reguler dengan USM, jadi ikuti saja ketentuan administrasi pendaftaran dan jadwal ujiannya yang biasa diumumkan di website, melalui brosur, atau bisa hubungi nomor kontak TSM.

5. Cari tahu persyaratan untuk mendapatkan jalur beasiswa penuh yang ditawarkan dari kampus yang kamu inginkan. Kalau berdasarkan teman saya yang pernah dapat beasiswa ini, maka untuk mendapatkan jalur beasiswa penuh di TSM adalah dengan mengikuti serangkaian seleksi administrasi, tes tertulis (Matematika, Pengetahuan Umum, Bahasa Inggris, dan Tes Potensi Akademik), wawancara, dan tes kesehatan. 

Beasiswa yang didapatkan berupa biaya kuliah di Kampus TSM, ditanggung secara penuh oleh kampus TSM maksimal selama 8 semester. Jika memilih jalur beasiswa penuh maka untuk formulir pendaftarannya juga tidak dipungut biaya. Ketentuan administrasi lebih lengkapnya ada di website dan ketentuan lainnya berdasarkan kebijakan tim beasiswa pada tahun pelaksanaan.

6. Yang menjadi pertimbangan pribadi kenapa saya memilih kampus TSM adalah karena lokasi kampus yang tidak terlalu jauh dari rumah dan akses jalannya juga mudah untuk pergi ke kampus setiap harinya. Untuk kampus TSM sendiri ada dua lokasi yaitu di jalan Kyai Tapa untuk kampus Jakarta dan di jalan Siliwangi untuk kampus Bekasi. Lokasi kampus menjadi salah satu faktor dalam pemilihan kampus.

7. Tentukan kelas yang ingin diambil. Di berbagai kampus ada beberapa kemungkinan pilihan kelas seperti kelas reguler pagi, reguler malam, dan kelas international.

Bagi orang yang kuliah sembari bekerja, saat pemilihan kampus penting pula untuk tahu apakah kampus yang diinginkan menawarkan kelas malam yang sesuai bagi karyawan. Di TSM sendiri tersendiri kelas malam sehingga cocok untuk karyawan yang ingin menjalani kuliahnya sembari bekerja. 

Selain kelas reguler pagi dan malam, ada juga kelas International. Perbedaannya, kelas international menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Tentu saja harga SKS kelas International lebih mahal dibandingkan kelas reguler. Akan tetapi jika memilih kelas international maka kita juga bisa melatih dan mengembangkan kemampuan dalam menggunakan bahasa Inggris.

8. Diskusikan dengan keluarga kalian mengenai kualitas kampus yang kamu pilih. Pastikan sekali lagi apakah kampus yang kamu pilih sudah sesuai dan tepat sesuai kebutuhan kalian.

Demikian sharing singkat dari saya mengenai berbagai tips dalam pemilihan kampus. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun