Indonesia sangat kaya akan keindahan alamnya. Sebuah negara yang sangat luas, terdiri dari ribuan pulau, 34 provinsi, serta beraneka ragam suku, agama dan budaya di Indonesia. Indonesia kaya akan kemajemukkan rakyatnya. Dengan keanekaragaman yang telah diberikan oleh Tuhan, seharusnya merupakan sebuah keuntungan bagi Bangsa Indonesia untuk menjadikan segala hal tersebut sebagai potensi wisata yang menarik perhatian. Sepatutnya juga kita bersyukur atas semuanya itu. Berdasarkan salah satu perjalanan saya ke salah satu daerah tempat wisata, saya dan beberapa teman saya pernah mengobrol dengan salah satu turis mancanegara. Dia hanya mengenal Indonesia dengan " Bali " nya saja, dan dia tidak mengenal dengan yang seperti namanya Raja Ampat, serta tidak menginginkan dirinya untuk pergi ke Jakarta. Turis-turis itu hanya mengenal Kota Jakarta sebagai kota yang memiliki tingkat polusi yang tinggi. Ya, walau Kota Jakarta terkenal dengan keserawutan, kemacetan, banjir dan polusi yang tinggi, tetapi saya tetap mencintainya. Karena Jakarta merupakan tempat saya lahir dan tempat di mana saya bertumbuh dan berkembang. Di tengah Kota Jakarta yang sangat banyak mall-mall yang berdiri serta kesibukannya, sekali-kali kita perlu liburan juga ke suasana outdoor yang menyenangkan. Nah, Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang begitu banyak dan memukau.
Sejujurnya, saya pun hanya beberapa kali pergi traveling dan belumlah banyak berpengalaman. Tetapi saya terkadang suka mengikuti berbagai berita dan acara baik di media cetak maupun televisi. Dari hasil pengamatan saya, di Indonesia memiliki tempat-tempat yang indah, yang bahkan kita sebagai rakyat Indonesia sendiri jarang mendengar nama tempat tersebut. Keindahan alamnya pun tidak kalah memukau dibandingkan dengan negara lain. Budaya dan suku yang beragam, sangat membuat saya kagum akan kekayaan negeri ini. Mengapa orang sering berpikir untuk pergi wisata ke luar negeri ? Ya tidak masalah sih untuk bepergian ke luar negeri, tidak ada yang melarangnya. Tetapi sepatutnya kita sadarilah pula bahwa di negeri Indonesia sendiri pun terdapat banyak sekali tempat yang indah.
Dan menyangkut pertanyaan yang tertera di Judul artikel tersebut, yaitu " Milik siapakah Indonesia ini? ", saya hanya ingin  memberikan beberapa ide mengenai wisata Indonesia yang saya inginkan dan mungkin saja dapat dilakukan. Terkadang saya suka mengernyit dan sedih melihat berita seperti pencurian telur penyu, keadaan hutan yang semakin kritis karena penggundulan hutan, banyaknya sampah di tempat wisata, terumbu karang yang rusak karena pemboman atau kurangnya perawatan, dan semakin sedikitnya ikan-ikan di berbagai pulau, khususnya di Pulau Jawa. Hal-hal tersebut menandai bahwa kurangnya kepedulian dari masyarakat di Indonesia akan negerinya sendiri. Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah Ternyata orang luar negeri terkadang lebih peduli akan keadaan tempat wisata di Indonesia, dibandingkan rakyat Indonesia sendiri. Contoh konkretnya yaitu, seperti pada saat di Kawah Ijen, ketika saat di pagi hari, saat menuruni jalanan, para turis "bule" sembari menuruni jalan sambil memungut sampah yang terdapat di pinggir jalan. Pada saat saya melihat itu, memang ya ternyata kepedulian mereka sangat tinggi untuk menjaga kebersihan. Saya dan teman-teman yang lain pun seketika itu, juga ingin menjaga kebersihan dan minimal tidak membuang sampah sembarangan. Maka itu, menjaga kebersihan tempat wisata merupakan hal penting. Mulailah dari diri sendiri untuk menjaga kebersihan, karena Indonesia itu milik kita sebagai rakyat Indonesia. Sebaiknya pula, kita bisa membantu membersihkan sampah-sampah yang terserak. Sampah pun tidak hanya pada saat di Kawah Ijen, tetapi di laut atau pun di gunung dan hutan, sampah pun banyak jumlahnya. Jagalah kebersihan tempat wisata dari sekarang !
Berikutnya, saya pun melihat bahwa tempat-tempat wisata di Indonesia, seharusnya adalah dikelola oleh pemerintah dan masyarakat sekitar tempat tersebut. Tetapi saya miris melihat atau pun mendengar dari berita di media, bahwa yang mengelola tempat wisata itu adalah pihak asing. Ya, gak masalah sih sebenarnya bila memang ada investor yang berinvestasi di Indonesia. Akan tetapi seharusnya, pemilik dan pengelola utamanya adalah dari pihak rakyat Indonesia itu sendiri. Contohnya adalah pada saat saya berada di Taman Nasional Baluran. Amat disayangkan bahwa pengelolanya adalah pihak asing dan turis-turis yang datang ke Taman Nasional Baluran adalah turis mancanegara. Kebetulan, saya dan beberapa teman saya sempat mengobrol dan mendapatkan arahan dari salah satu pengurusnya yang berasal dari Swiss. Ia berpendapat bahwa pemerintah di Indonesia minim sekali perhatian untuk peduli terhadap tempat-tempat wisata seperti di Taman Nasional Baluran tersebut. Ijin yang cukup sulit untuk membangun Taman Nasional di tempat lainnya di Indonesia serta birokrasi di Indonesia yang tidak baik. Ia pun juga menginginkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai alam dan hewan. Pada saat bertemu dengannya, kita pun selalu di nasihati untuk berhati-hati karena tempat tersebut liar dan luas, dan juga kita tidak mengetahui kondisi hewan pada saat itu. Amat disayangkan ya, tempat yang indah dengan hewan-hewan yang cukup gemuk dan terawat tapi ternyata pemerintah kurang memperhatikannya. Orang bule tersebut yang lebih peduli dan menjadikan Taman Nasional tersebut adalah salah satu tempat favoritnya. Ya, itu hanyalah salah satu contohnya. Maksud saya sebenarnya adalah berharap bahwa pemerintah bisa lebih peduli terhadap pengelolaan tempat wisata serta dengan pengelolaan dana secara jujur dan pengelolaan hewan dan alam secara benar. Kepedulian pemerintah yang minim dan ketertarikan masyarakat untuk mengenal alam Indonesia itulah yang mungkin mesti ditingkatkan lagi. Pemerintah harus peduli dan mungkin dapat memberikan edukasi yang berguna untuk masyarakat, khususnya kepada anak muda sebagai penerus bangsa. Pola pikir kritis dan ingin tahu terhadap berbagai hal perlu ditingkatkan agar anak muda bisa semakin mengenal alam Indonesia. Selain itu diperlukan juga sumber daya manusia yang kompeten untuk memberikan edukasi secara baik dan benar untuk masyarakat sekitar. Penyediaan fasilitas penelitian dan pembelajaran bagi sumber daya manusia yang tertarik terhadap hewan dan alam itu penting.
Selanjutnya, Pemberian edukasi kepada rakyat di sekitar potensi tempat wisata merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan. Dengan mengajari masyarakat untuk kreatif menciptakan peluang tempat wisata menarik yang dapat menambah pendapatan bagi masyarakat. Menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tempat wisata. Tempat wisata yang bersih dan menarik akan semakin meningkatkan jumlah turis untuk datang berkunjung. Pengelolaan tempat wisata secara baik dan benar, dan tidak mengambil keuntungan yang seenaknya saja, tetapi dengan batasan-batasan tertentu. Harga-harga tempat wisata yang tidak memberatkan bagi turis domestik. Selain itu, pemerintah pun dapat melakukan pembangunan infrastruktur yang memadai bagi tempat-tempat yang terpencil tetapi menarik perhatian bagi setiap mata yang memandang. Tentunya dengan pembangunan yang memadai tanpa merusak lingkungan alamiahnya. Terakhir, beraneka ragam tempat wisata yang menarik sepatutnya untuk selalu diperkenalkan ke dunia luas, promosi yang menarik kepada masyarakat baik di dalam dan luar negeri ! Promosi bisa dilakukan baik dengan media sosial, cetak atau pun televisi.
Indonesia adalah milik seluruh rakyat Indonesia sehingga sepatutnya kita selalu menjaga keindahan dan keunikan alam Indonesia. Selain itu, kita sebagai rakyat Indonesia senantiasa bangga dan selalu menghargai kemajemukkan suku dan budaya Bangsa Indonesia. Tidak hanya memerlukan peran dari pemerintah saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia sepatutnya berpartisipasi untuk memajukan pariwisata Indonesia. (LW)
Karimun Jawa #WonderfulIndonesia #IndonesiaOnly
http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H