Sama halnya dengan kepercayaan, Covid-19 atau lebih dikenal dengan Virus Corona, menjadi misterius tentang keberadaannya.
Tentang kepercayaan adalah suatu hal yang tak tampak, dan tak terlihat, tetapi orang memiliki keyakinan bahwa kepercayaan itu nyata dan diyakini, baik individu, kelompok, dan komunitas besar.
Virus Corona tidak jauh berbeda dengan kepercayaan, tak tampak dan tak terlihat, tetapi keberadaannya diyakini nyata ada.
Terlepas masih banyak kontroversi yang muncul tentang Virus Corona. Ada yang beranggapan Virus Corona adalah hal yang dibuat-buat, ada yang beranggapan Virus ini sebagai Upaya perang Bisnis antar negara, dan ada masyarakat yang meyakini virus ini benar-benar ada.
Virus Corona seperti makluk yang sangat misteri. Membuat perdebatan, memunculkan persepsi, dan tak kalah misterinya tentang anggaran fantastis yang dihabiskan untuk melakukan penangan oleh banyak negara.
Percaya dan tidak percaya tentang ada dan nyatanya Covid-19 adalah pilihan. Setiap orang punya hak secara personal untuk membuat pilihan.
Sama halnya tentang kepercayaan, mistis, tak tampak, tetapi diyakini. Begitu juga dengan Pandemi Covid-19.
Manusia adalah makluk misteri, yang banyak menyimpan ide-ide, gagasan, dan pikiran yang sangat kritis.
Manusia yang dapat berfikir kritis merupakan manusia yang sangat dibutuhkan saat ini, khususnya ditengah-tengah dunia mengalami krisis.
Kita menyakini bahwa dunia akan mengalami krisis yang sangat besar kedepannya, diawali dengan krisis Lingkungan, pemanasan global, kerusakan lingkungan, dan Pandemi Covid-19 membawa krisis kesehatan secara global.
Masa depan manusia seperti misteri. Kemajuan umat manusia dalam tanda tanya, apakah manusia semakin bertambahnya usia dunia, kehidupan akan terus mengalami kemajuan, atau sebaliknya, akan mengalami banyak penderitaan.
Kemajuan dalam berfikir kritis saat ini, akan menentukan situasi kehidupan masa depan.
Pandemi Covid-19 akan memberikan pelajaran, tentang pentingnya kemajuan dunia kesehatan.
Kerusakan lingkungan akan menyadarkan pentingnya memulihkan kembali yang rusak untuk kehidupan akan datang.
Pemanasan global membuat manusia akan berfikir tentang pentingnya hutan untuk tetap dijaga kelestariannya.
Kehidupan saat ini misteri, penuh dengan ketidakpastian. Sehingga benar-benar perlu untuk berfikir bahwa manusia masa depan perlu kembali hidup pada masa awal. Tidak adanya pemanasan global, kerusakan lingkungan, dan pandemi.
Manusia kembali menyatu bersama alam, hidup berdampingan dengan alam, dan manusia masa depan meninggalkan kehidupan modernitas pada saat ini, yaitu sifat-sifat hedonis, konsumenisme dan kapitalis.
Manusia masa depan akan meninggalkan hal-hal semacam itu pada akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H