Mohon tunggu...
laurensius lara
laurensius lara Mohon Tunggu... Supir - Penikmat Senja.

Sukses itu soal waktu, bermainlah dengan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Nasib Demokrasi di Tengah Pandemi, Pilkada Vs Kesehatan, Mana yang Penting?

15 November 2020   20:12 Diperbarui: 15 November 2020   20:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mimbar Untan.

Sejak pemerintah memutuskan tetap menggelar pilkada serentak yang akan di gelar pada 9 Desember 2020, memunculkan banyak persepsi di masyarakat. Hal itu terkait dengan adanya pandemi covid-19 yang sedang dialami indonesia sendiri dan belahan dunia lainnya. 

Banyak masyarakat yang memiliki kekwatiran, dengan diselenggarakannya pilkada serentak akan memunculkan cluster baru di masyarakat. Selain itu banyak tokoh-tokoh publik, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan mempertanyakan sikap dan keputusan pemerintah tersebut. Mereka menilai keputusan tersebut merupakan upaya nekat pemerintah yang tidak memperhatikan aspek keselamatan masyarakatnya.

Dengan upaya nekat pemerintah itu memunculkan banyak pertanyaan, kita sebagai masyarakat. Hal yang pertama yaitu terkait dengan hal demokrasi, bagaimana nasib demokrasi kita, apakah masih memiliki nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya. Yang kedua apakah efektif menjalankan demokrasi khususnya mengadakan pilkada di tengah pandemi. 

Ketiga terkait dengan partisipasi pemilih, apakah pandemi ini tidak memiliki pengaruh terhadap meningkat atau menurunnya partisipasi pemilih. Keempat terkait dengan aspek kesehatan, apa jaminan calon kepala daerah ketika berkempanye memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu adakah upaya tegas pemerintah untuk menindak calon kepala daerah yang berkampanye, yang memunculkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan untuk di tindak tegas, atau sebaliknya dalam penindakan dilakukan tebang pilih.

Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu mengelitik kita masyarakat dengan adanya putusan pemerintah yang tetap mengadakan pilkada serentak di indonesia. 

Yang pertama terkait dengan demokrasi. Menurut Joseph A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan intutisional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat. 

Demokrasi di indonesia tidak terlepas dari rakyat, dimana rakyat memiliki kewenagan untuk menentukan pilihannya terkait pergantian pemimpinya. Sehingga pemilu merupakan salah satu aspek atau mekanisme demokrasi. Dengan asas dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan aman.

Di tengah pandemi seperti saat ini, tidak ada jaminan bahwa rakyat dalam memberikan keputusan politiknya berdasarkan keputusan individunya. Hal ini terkait dengan psikologi pemilih, yang merasa takut untuk pergi ke tempat pemungutan suara saat pemilihan berlangsung. 

Tentu ketakutan tersebut berdasar, akan kekwatiran tertular pandemi covid-19 di tempat pemilihan. Tidak ada jaminan bahwa penyelenggara pemilu akan mampu menerapkan protokol kesehatan terhadap masyarakat. Hal ini didasarkan pada asas demokrasi yaitu berserikat dan berkumpul merupakan upaya dari menjalankan demokrasi.

Dengan pertanyaan kedua, efektifkah menjalankan pilkada di tengah pandemi. Banyak yang menilai bahwa dalam menjalankan pemilihan umum, efektif itu ketika calon kepala daerah mampu mensosialisasikan secara langsung program kerjanya kepada masyarakat dengan berkampanye secara langsung misalnya. Dengan kampanye secara langsung masyarakat akan mampu memahami visi-misi calon kepala daerah, pertanyaannya kampanye itu apakah tidak mengumpulkan massa dan berdampak pada resiko penyebaran pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun