Sepekan terakhir politik di tanah air, sedang mengalami pergolakan yang tinggi. Peristiwa yang banyak dibahas dan menjadi viral, baik di media menstrim maupun media sosial adalah peristiwa demontrasi mahasiswa di berbagai daerah Indonesia. Selain peristiwa politik itu, kita mengetahui juga ada peristiwa demontrasi yang dilakukan oleh kelompok Mujahid 212 dengan agenda politiknya sendiri.
Jauh kebelakang lagi kita juga mengetahui ada peristiwa politik tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Peristiwa itu juga kita ketahui memunculkan aksi balasan yang terjadi dibeberapa kota di Papua, baik itu di Jayapura maupun di Papua Barat.
Sejarah juga mengingatkan kita akan peristiwa kelam pada bulan september, yaitu peristiwa G30S/PKI dengan ditandainya penculikan tujuh jendral dan tokoh politik nasional lainnya.
Tentu peristiwa ini memiliki penafsiran dan perspektif yang berbeda-beda dibanyak kalangan masyarakat.
Melihat realitas politik dan gejolak politik yang terjadi, tanpaknya bangsa Indonesia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tanpaknya bangsa ini sedang diaduk-aduk oleh banyak kepentingan.
Usaha untuk melakukan dialog antar komponen bangsa, tanpaknya tidak mampu untuk meredam situasi panas dimasyarakat. Hal itu terlihat ketika ada demontrasi, selalu ada sikap anarkis dan perusakan.
Terlepas dari gejolak politik yang terjadi itu,ada peristiwa kemanusiaan dan keamanan yang lebih mengkwatirkan kita sebagai bangsa, yaitu peristiwa berdarah di Wamena, Papua.
Dikabarkan bahwa peristiwa di Wamena telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Peristiwa kemanusian ini sedikit sekali muncul diberitakan oleh media. Tidak penting kita tahu penyebabnya apa? Yang terpenting kita sebagai manusia memiliki kesadaran bahwa, bangsa ini sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Saya menjadi teringat kata-kata seorang Filsuf Jerman Nietcsche, yang mengatakan begini,' dunia ini indah, tetapi memiliki penyakit yang disebut manusia.'
Peristiwa yang terjadi di Wamena terjadi bertepatan dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Sehingga di media sosial peristiwa yang lebih berbahaya yang terjadi di wamena menjadi kurang diberitakan, sementara peristiwa itu merupakan peristiwa kemanusian yang mengelitik hati setiap anak bangsa.
*Manusia Dan Segala Persoalannya*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H