terlahir dari keluarga biasa tak ayal menyurutkan semangat Joko untuk berjaya,dengan hobbinya yang sangat suka sekali membaca, ia hanya bisa berharap bisa menjadi wisuda,dia ingin membuktikan kepada dunia bahwa semua orang itu berhak bahagia dan mengenyam pendidikan yang sama rata, tak hanya dari kaum sosialita, kaum kelas menengah ke bawah pun memiliki hak yang sama.
"joko ... jika kamu besar nanti apa cita citamu?"tanya ibunya saat sedang menemaninya membaca koran bekas yang di dapati Joko di pasar.
"Saya ingin wisuda bu.. itu saja tak lebih.. saya ingin meluluskan dan meluruskan pemikiran orang orang di negara ini bahwa tidak hanya orang yang berkuasa dan duduk disinggasana yang selalu bertahta, tapi rakyat kecil seperti kita juga pasti bisa merasakan hal yang sama."ujar Joko pada ibunya dibarengi semangat yang membara.
"Joko.. ibu paham  betul nak bagaimana dan apa keinginanmu demi negeri tercinta, namun bagaimana dengan kenyataan yang ada? kita tidak memiliki harta benda untuk menuju ke puncak sana nak.. Ibu sedih sekali Joko, bukan karena ibu tidak mendukung niat muiamu itu, tetapi ibu justru sedih sekali saat anak anak di luar sana yang mampu melakukan apa saja, karena orangtua nya memiliki segalanya, tidak memiliki keinginan yang sepertimu, malah lebih suka berfoya foya demi keinginan daging semata"ujar ibu Joko dengan mata yg berbinar binar, menampakkan begitu gundah hatinya dengan generasi bangsa yang tidak memiliki semangat untuk membangun negeri tercinta.
"Bu pegang kata kata Joko baik baik, ini adalah kegundahan terakhir ibu untuk negeri kita, ibu hanya perlu mendoakan Joko agar Joko bisa tetap bersekolah,bersemangat hingga akhirnya bisa menjadi wisuda, seperti yang Joko impikan, dan akan membuat semua orang bangga, bukan pada Joko tapi pada seluruh pemuda pemudi generasi bangsa karena Joko akan membuat sebuah gebrakan baru untuk generasi bangsa agar kita semua bisa MERDEKA !! mohon restu ibu ya, karena itu akan menjadi kekuatan Joko dalam menghadapi apapun juga di masa sekarang ini juga nanti."ujar Joko
12 TAHUN BERLALU....
"Selamat Joko kamu sudah menjadi seorang wisuda dengan peringkat terbaik di negeri ini, selamat yaa... kami bangga padamu" ujar ibu Pertiwi dosen Joko yang memeberi selamat atas keberhasilannya dalam mencapai cita citanya.
"Terimakasih bu, namun ini belum selesai, saya ingin menempuh lagi 1 wisuda supaya saya tidak dibodohi orang lagi, saya ingin wisuda kedua ini saya ingin mendedikasikan kepada jurusan yang saya cintai ini bu"ujar Joko pada ibu Pertiwi.
"Joko sungguh mulia hatimu nak, doa ibu menyertaimu Joko, raihlah cita citamu nak ibu sangat bangga padamu.."ujar ibu Pertiwi pada Joko.
"Ibu ... apa ibu tidak bangga pada saya ?? saya ini juga murid ibu loh... saya sudah lama mengabdi pada fakultas ini, untuk menjaga citra baik fakultas ini, dan sekarang ibu malah mengagung agungkan Joko ??!! Saya amat kecewa bu..."ujar Prabu teman Joko yang juga menjadi mahasiswa berprestasi di bidangnya namun selalu di peringkat ke dua karena di kalahkan oleh Joko.
"Inilah mengapa Prabu, kamu slalu kalah dari Joko ... otakmu ibu akui pandai dan cerdas, kharisma yang kamu miliki juga mumpuni, tapi keangkuhanmu inilah yang menghancurkanmu Prabu.. memang dari namamu menggambarkan kepemimpinan, kekuasaan, dan namamu melambangkan seorang raja/baginda, ibu juga bangga padamu nak, namun sayang sekali dari sikap kepemimpinanmu itulah, pula titik kelemahanmu nak, kamu menjadi sosok yang angkuh, mau menang sendiri,dan juga am bisius, kamu akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, semangat dan perjuangan itu sangat bagus Prabu, tapi ingat semua yang berlebihan akan menjatuhkan seseorang di kemudian hari"ujar ibu Pertiwi pada Prabu.