Mohon tunggu...
LAURENTIUS BETA WIJANARKO
LAURENTIUS BETA WIJANARKO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

only human

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Hominisasi UNPAR

25 Oktober 2022   00:31 Diperbarui: 25 Oktober 2022   00:35 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam berbahasa juga kita perlu menguasai bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik itu di rumah karena rumah adalah sekolah pertama untuk kita belajar berbahasa, baik itu di sekolah atau kampus karena kampus adalah tempat kita untuk menambah ilmu dan di masyarakat karena dari situ kita bisa menambah relasi dari kita berinteraksi dengan orang lain.

Bahasa adalah alat komunikasi kita atau bisa dibilang alat pemersatu kita untuk berbicara dengan orang lain untuk menyampaikan suatu informasi. Bahasa yang digunakan juga harus tepat, kapan kita harus menggunakan bahasa sehari hari, kapan kita harus menggunakan bahasa formal, semua itu ada waktunya masing masing. Bahasa merupakan identitas negara kita yaitu Bangsa Indonesia. 

Jika ditanya mengapa kebanyakan para peserta webinar tidak mengerti apa yang disampaikan oleh presenternya? Karena presenter menggunakan bahasa tingkat tinggi dan membuat orang yang mendengar susah untuk mercerna apa yang disampaikan oleh presenter tersebut. Ketika adu debat juga diperlukan bahasa yang jelas dan logis, terbayang jika seseorang mengikuti lomba debat Bahasa Indonesia namun argumen yang disampaikan tidak sesuai fakta di lapangan dan menggunakan bahasa yang bertele tele, hal itu berdampak kepada orang yang mendengar dan juri yang menilai.

4. Apa manfaat yang di dapatkan setelah mengikuti geladi Hominisasi.

Kami para peserta belajar bahwa memenejemen waktu itu penting, dimana kita mengatur waktu presentasi yang hanya diberi waktu 4 menit, diminta untuk mempersiapkan presentasi hanya 50 menit dan membaginya sama rata agar semua anggota kelompok kebagian untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Kami juga belajar bahwa di lingkungan baru kita harus berani untuk speak up, untuk memulai obrolan dengan orang lain, karena dari obrolan kecil saja kita bisa mengetahui awalan orang tersebut bagaimana dan harus murah senyum, karena kunci untuk berteman dengan orang lain adalah ramah dan sopan santun, selebihnya bagaimana waktu yang menentukan panjang pendeknya pertemuan tersebut. 

Poin poin tersebut bisa kita terapkan di kehidupan kita di masyarakat dan di dunia perkuliahan atau di dunia sekolah, banyak orang orang yang malu untuk berkenalan dengan orang lain karena sudah takut di awal, padahal yang harus dilakukan adalah mencoba dulu, selebihnya bagaimana waktu yang menentukan.

Di gladi hominisasi ini juga kita diajarkan untuk selalu fokus dalam suatu tujuan, baik itu karena wajib untuk kita maupun hanya sekedar mengikuti.Dengan fokus kepada suatu tujuan kita menjadi lebih disiplin untuk mengatur waktu dan lebih tegas kepada diri kita sendiri untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. 

Selesaikan apa yang telah kamu mulai, mungkin itu kata yang tepat untuk gladi hominisasi ini, kebanyakan orang kabur dari tanggung jawabnya, kabur dari tugas kelompoknya, dan lain lain. Namun di gladi hominisasi ini kita diajarkan untuk selalu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas yang sudah diberikan dan harus menyelesaikannya tepat waktu. Jangan jadi manusia yang terlambat dan mepet, hasilnya tidak akan maksimal saat mengerjakannya jauh jauh hari.

5. Bagaimana kemampuan yang secara singkat Dipelajari dalam geladi Hominisasi akan Diterapkan dalam perjalanan kuliah? Bagaimana cara meningkatkan kemampuan dalam berpikir, berbahasa sebagai warganegara?

Kemampuan untuk berbicara di depan orang banyak, saya kagum kepada beberapa orang yang menjadi ketua kelompok di gladi hominsasi ini yang berani untuk memimpin kelompoknya, bahkan saya sendiri takut padahal saya dulu mantan ketua bidang di OSIS SMA dulu. Di perkuliahan yang harus diterapkan adalah berani, karena jika kita berani untuk memulai percakapan maka kita akan mulai mengenal orang itu semakin hari dan semakin hari lagi, tergantung bagaimana interaksi yang yang kita lakukan tentunya. 

Cara meningkatkannya juga dengan cara terus mengobrol dengan banyak orang, semakin banyak orang yang kita ajak ngobrol, semakin banyak orang juga yang kita kenal dan kita tahu gaya bicaranya seperti apa, perilakunya seperti apa, sikapnya seperti apa. Dan point ini bisa kita terapkan ketika kita di dalam masyarakat, dimana kita mengenal lebih banyak orang, lebih banyak komunitas, lebih banyak latar belakang, lebih banyak topik obrolan diluar sana, otomatis kita harus lebih meningkatkan skill public speaking kita dan kita harus bersikap ramah kepada semua orang, karena dengan ramah orang orang akan memiliki pandangan bahwa diri kita baik dan kita enak untuk diajak bicara dan bertukar pendapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun