Pentingnya Penulisan Digital di Era Digital Saat Ini

Saat ini, masyarakat dunia sudah memasuki era digital, dimana internet menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tentu saja, era digital saat ini mempermudah masyarakat dalam segala lini kehidupan. 

Lalu, mengapa penulisan digital saat ini menjadi hal sangat penting? Yuk kita simak artikel yang satu ini untuk mengetahui seberapa pentingnya penulisan digital pada era digital ini.

Jika berbicara mengenai digital dan internet, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat ini, digital dan internet menjadi teman setia kita dalam menjalani kehidupan. 

Tanpa internet dan digital, masyarakat akan kehilangan banyak sekali informasi mengenai dunia ini. Internet dan digital juga mengubah beberapa pola atau gaya hidup manusia, seperti online shopping, e-commmerce, sosial media, dan hal-hal yang berbau online lainnya.  

Berubahnya gaya hidup masyarakat membuat penulisan secara digital menjadi suatu hal yang penting. Saat ini, rata-rata masyarakat mengakses segala informasi melalui internet, seperti berita online, buku-buku online, cerita pendek online, dan hiburan lainnya. 

Maka dari itu, bagaimana seseorang dapat mengemas dan menyajikan sebuah informasi secara online agar menarik, informatif, dan faktual menjadi hal yang sangat penting. 

Apa itu penulisan digital?

Penulisan digital merupakan sebuah produksi teks dengan menggunakan komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dengan internet. Lebih dari itu, penulisan digital merupakan sebuah transformasi dari cara menulis, dimana internet berperan besar dalam menyimpan, mendistribusikan, dan membagikan komposisi digital (DeVoss, Aadahl, & Hicks, 2010, h. 7). 

Dalam penulisan digital, seseorang perlu memiliki keterampilan dalam tiga aspek, yaitu aspek fungsional, aspek kritis, dan aspek retoris.

• Aspek fungsional berkaitan dengan penyimpanan file, ruang penyimpanan file dan juga transfer file. Selain itu juga membantu dalam memahami anatomi teks digital, seperti coding, scripting, dan database. 
• 
  
• Aspek kritis berkaitan dengan aspek teknis dari teknologi dan media yang digunakan, keterampilan menulis secara digital; mengarang, mengedit, dan merevisi tulisan dengan grafik, teks, suara, dan gambar.
• 
  
• Aspek retoris berkaitan dengan kemampuan untuk mengatasi komplikasi retoris dan implikasi teks dari kertas ke digital, menentukan dimensi virtual seperti email, halaman web, dan media lainnya untuk menerbitkan tulisan.  

Tahap-tahap dalam penulisan digial

• Tahap pertama yaitu, penulis menyajikan identitas dan alamat penulis agar audiens dapat mengetahui informasi mengenai penulis dan dapat berkomunikasi dengan penulis.
• 
  
• Tahap kedua yaitu tahap pra-menulis dan penelitian. Pada tahap ini, penulis mencari konten atau memikirkan ide-ide mengenai tulisan yang akan dipublikasikan. Menuliskan catatan mengenai ide-ide yang muncul supaya ide tersebut dapat disatukan dan dibuat tulisan yang menarik juga merupakan salah satu cara agar penulis tidak lupa atau kehilangan ide yang telah didapat.
• 
  
• Tahap ketiga yaitu menulis bebas. Ketika penulis telah mendapatkan gambaran besar mengenai apa yang akan dituliskan, kemudian penulis menuliskan semua hal-hal terkait dengan ide tersebut. Tujuan dari menulis bebas ini adalah melatih kefasihan penulis dalam merangkai kata-kata yang nantinya akan menghasilkan banyak bahan yang berguna bagi projek penulisan.
• 
  
• Tahap keempat yaitu drafting. Pada tahap ini, penulis mulai mengembangkan dan menyusun tulisan-tulisan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, penulis dapat membuat draf dari tulisan-tulisan yang dibuat seperti pada tahap pra-menulis dan menulis bebas.
• 
  
• Tahap kelima yaitu merevisi. Saat melakukan revisi, penulis mulai menspesifikasikan kembali dengan menghapus tulisan-tulisan yang tidak relevan, mengerucutkan materi tulisan, dan menentukkan konten mana yang harus ditambah untuk membuat tulisan menjadi lengkap dan lebih menarik.
• 
  
• Tahap keenam yaitu pengeditan. Setelah tulisan yang telah dibuat dirasa cukup bagus dan menarik, kemudian penulis melakukan pengeditan untuk meliha apakah ada salah ejaan, tanda baca, dan mekanisme penulisan lainnya.
• 
  
• Tahap ketujuh yaitu penerbitan. Pada tahap terkahir ini, penulis menerbitkan tulisan yang telah melewati proses pengeditan ke media-media yang dipilih, seperti website, sosial media, blog, dan media lainnya.

Tahap-tahap diatas membuktikan bahwa tulisan yang baik, bagus, dan menarik memerlukan langkah yang cukup panjang dan kreativitas dari penulis. Terlebih lagi, saat ini siapa saja di internet memiliki kesempatan untuk menjadi penulis digital. 

Sehingga jika konten tulisan yang dibuat tidak menarik bagi para pembaca maka konten tersebut tidak akan laku di masyarakat. Maka dari itu, ilmu mengenai penulisan digital sangatlah penting untuk diketahui dan dipelajari di era digital saat ini.

Sumber:

DeVoss, D. N., Eidman-Aadahl, E., & Hicks, T. (2010). Because Digital Writing Matters. San Fransisco: Jossey-Bass.

Kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H