Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

China Berhasil Pulih dari Pandemi Covid-19

11 November 2020   00:08 Diperbarui: 11 November 2020   00:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: anadoulu.agency

China (19/10/2020) - Berdasarkan data pemerintah, pertumbuhan ekonomi China antara bulan Juli dan September mencapai 4,9%, oleh karena itu China dikatakan sebagai negara dengan ekonomi besar pertama yang berhasil pulih dari pandemi Covid-19.

China telah melakukan ekspansi dari tahun ke tahun, meski hasilnya menurun dari ekspektasi analisis, namun hal ini menjadi pembalikan dramatis dari kuartal pertama tahun ini saat ekonomi menyusut 6,8%. China telah mengalami kontraksi ekonomi sejak tahun 1992 ketika para pejabat mulai menyimpan data PDB triwulan.

Gubernur Bank Sentral China, Yi Gang mengatakan bahwa para pejabat memperkirakan pertumbuhan tahunan terjadi sekitar 2%.

"Perekonomian China akan tetap tangguh dan memiliki potensi besar. Pemulihan akan terus diantisipasi yang nantinya akan menguntungkan pemulihan global," katanya.

Prekonomian China sedang Melakukan Pemulihan

China diharapkan menjadi satu-satunya negara dengan ekonomi G20 yang tumbuh tahun ini. Ekonomi global diperkirakan akan mengalami kontraksi sebanyak 4,4%, namun menurut Dana Moneter Internasional penurunan paling tajam terjadi sejak Depresi Besar.

Dilansir dari The Guardian, Covid-19 pertama kali muncul di China (Wuhan) pada bulan Desember. Pada awal April China mencabut lockdown ketika secara bertahap sudah kembali membuka pabrik dan bisnis, sementara itu pembatasan untuk perjalanan justru dilonggarkan. Pembuat kebijakan merilis langkah-langkah stimulus yang ditargetkan dari pemotongan pajak dan suku bunga yang lebih rendah untuk memberi kredit kepada pemerintah daerah serta pinjaman yang lebih murah untuk bisnis.

source: anadoulu.agency
source: anadoulu.agency

Sebagian besar kota di China telah kembali normal dengan dibukanya sekolah dan kantor. Sebelum wabah baru di provinsi Shandong Timur, China dikabarkan sudah hampir dua bulan tidak ditemukan kasus baru yang ditularkan secara lokal. China secara resmi telah melaporkan bahwa terdapat 4.634 kematian akibat virus corona dan lebih dari 85.000 kasus yang dikonfirmasi.

Dilansir dari The Guardian, data pada hari Senin menunjukkan produksi industri bulan September naik 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan ritel naik 3,3%, penjualan mobil meningkat 12,8%, sementara perjalanan jalur udara untuk domestik melebihi tingkat sebelum pandemi. Belanja konsumen juga meningkat kembali yang ditandai dengan kebangkitan pariwisata selama liburan di bulan Oktober yang dikenal sebagai Golden Week.

Para pengamat mengatakan, kekuatan pemulihan ekonomi China masih tidak pasti dalam menghadapi hilangnya pekerjaan, pertumbuhan yang tidak merata di seluruh negeri, peningkatan hutang rumah tangga dan perusahaan, serta gesekan perdagangan khususnya antara Amerika Serikat dengan mitra dagang lainnya yang terus memburuk. Kemudian pihak lain juga meragukan data ekonomi resmi, di mana dahulu pernah disalahgunakan oleh pemerintah daerah.

Pimpinan Tiongkok sedang mengejar strategi baru yang dikenal sebagai "Ekonomi Sirkulasi Ganda" untuk mengantisipasi pertumbuhan yang lambat dan lingkungan internasional yang lebih sulit. Konsep tersebut pertama kali diusulkan oleh Xi Jinping, pada bulan Mei, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada pasar dan teknologi luar negeri serta mendorong konsumsi domestik serta kemajuan teknologi.

"Globalisasi sedang menghadapi pembalikan dengan meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme. Ekonomi dunia melemah karena perdagangan dan investasi internasional, sains, teknologi, keamanan, dan politik mengalami perubahan besar," kata Xi dalam pidatonya di Shenzhen, Rabu lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun