Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

NKCTHI, Perjalanan Temui Bahagia Walau Berawal dari Luka

19 Oktober 2020   13:05 Diperbarui: 19 Oktober 2020   13:07 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2020 menjadi pijakan kesuksesan bagi film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Mengusung konflik yang dekat dengan situasi keluarga di masyarakat menjadi poin plus, karena penonton mampu merasakan hal yang sama ketika menyaksikan film NKCTHI. 

Implikasi sosial

Film NKCTI menggambarkan realita kehidupan keluarga yang penuh dengan asumsi dan persoalan masing-masing, sehingga bisa menjadi referensi bagi keluarga untuk menyelesaikan masalah dan berdiskusi dengan orang tua maupun anak. 

NKCTHI menuai respon positif dari masyarakat karena ceritanya terinspirasi dari kisah hidup warganet yang dibagikan melalui akun Instagram NKCTHI. Film ini memberikan pelajaran mengenai parenting bagi banyak orang (Popmama, 2020).

source: IDN Times
source: IDN Times

Tak hanya itu, soundtrack film dari beberapa musisi Indonesia menjadi pilihan Angga untuk menggambarkan film NKCTHI tentang dinamika jatuh bangunnnya hidup sebagai bagian dari proses pendewasaan. Lagu ini pun kemudian digunakan sebagai ajang refleksi diri bagi masyarakat yang mengalami situasi tersebut (Zetizen.com, 2019).

Genre

Film NKCTHI ber-genre drama keluarga karena secara garis besar film ini mengisahkan tentang keluarga yang tampak bahagia namun ternyata menyimpan sebuah rahasia. Lika-liku perjalanan menuju kebahagiaan dalam keluarga digambarkan dengan begitu baik meski karakter kakak beradik harus memberontak sehingga menyebabkan rahasia dan trauma besar akhirnya terungkap.

Paradigma Kritis dalam NKCTHI

Menurut Rusnaini (2015, h. 60) paradigma kritis berfokus pada pengaruh kehadiran kepentingan dan kekuasaan dalam proses produksi dan reproduksi makna. Sudut pandang ini digunakan untuk mengungkap makna-makna subjektif dan simbol-simbol yang berada dibalik peristiwa atau perilaku komunikasi.

Dalam film NKCTHI, setiap tokoh seakan menggambarkan orang-orang yang selalu mempertanyakan sesuatu dan mencari kebenaran. Karakter ayah sebagai kepala keluarga memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan anak-anaknya sesuai dengan yang dia inginkan. Terlebih ketika ayah selalu meminta Angkasa untuk melindungi kedua adiknya.

source: medium.com
source: medium.com

“Gimana mau ngerasain bahagia kalau sedih aja nggak tau rasanya?” – Angkasa.

Kalimat tersebut menggambarkan bahwa Angkasa selalu memendam perasaannya sejak 21 tahun yang lalu. Ia memikul beban berat sendirian, hingga tak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya.

Adegan tersebut memperlihatkan bahwa realitas sosial di masyarakat menganggap seorang anak laki-laki harus kuat dan tidak boleh menangis. Padahal sebenarnya pun, hal itu adalah wajar karena perasaan sesorang tidak dilihat berdasarkan gender.

Rahasia Angga Dwimas Sasongko Tembus 2 Juta Penonton

Menurut Albarran (1996, h. 34) distribusi merupakan rantai yang tak nampak, namun menghubungkan antara proses produksi dan pemutaran film sehingga sangat menentukan film tersebut bisa disaksikan oleh penonton di bioskop. Distribusi dapat dilakukan dengan promosi dan pameran sehingga kesuksesan film pun juga dipengaruhi melalui proses distribusi.

source: liputan6.com
source: liputan6.com

Strategi distribusi film NKCTHI dilakukan dengan membuat teaser yang memperkenalkan karakter utama, melakukan kerja sama dengan brand untuk membuat web series, bergabung dengan support group di media sosial, dan mengadakan promosi film keliling Jawa menaiki bis.

Antusias para penonton membuat film NKCTHI mampu menembus 2 juta penonton dalam kurun waktu satu minggu. Hal ini dibuktikan dari ludesnya tiket di beberapa kota besar pada hari pertama penayangan (IDN Times, 2020).

Psikologi dan Psikoanalisis dalam NKCTHI

Psikologi dan psikoanalisis membahas mengenai alam jiwa pikiran dan kehidupan batin manusia (Ja’afar, 2015, h. 2019). Menurut Syawal dan Halealudin (2018, h. 4) psikoanalisis memiliki asumsi bahwa perkembangan pribadi seseorang dapat dipengaruhi oleh konflik dan faktor internal (emosi dan motivasi) psikologis orang tersebut.

Berbeda dengan psikologi yang lebih fokus pada bagaimana pribadi seseorang dapat terbentuk dan berkembang karena lingkungan sekitarnya (Ryan, 2012, h. 44).

Conscious mengacu pada alam sadar dan bawah sadar seseorang tentang dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Alam sadar terdiri dari berbagai persepsi dan emosi melalui pemikiran dan pengalaman pengelihatan seseorang di hidupnya (Ryan, 2012, h. 46).

  • Id: sistem kepribadian individu asli, artinya tidak memandang benar atau tidaknya pemikiran terhadap suatu perbuatan.
  • Ego: bertindak sebagai sarana pemikiran dan pelaksana dari ketegangan diri manusia.
  • Superego: menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk yang bisa dijumpai melalui perasaan bersalah, menyesal, dan kritik diri

Dibalik Luka dan Rahasia 

Film NKCTHI begitu lekat dengan lika-liku jatuh, bangun, gagal, dan tumbuh. Terlebih tentang pahit manisnya luka dalam setiap perjalanan kebahagiaan anggota keluarga. Dimulai dari konflik pribadi yang dirasakan oleh Narendra, sang Ayah yang pandai menutupi rahasia besar mengenai saudara kembar Awan yang tak diketahui siapapun, termasuk Ibu. Luka yang tergores dalam hati ayah seakan tak mau ditunjukkan agar ketiga anaknya tak perlu merasakan sedih.

source: CNN Indonesia
source: CNN Indonesia

Luka lama itu kemudian membawa perilaku ayah yang begitu posesif terhadap Awan, anak ragilnya. Awan tak pernah merasakan bagaimana membuat keputusan dan memilih sesuai apa yang dia sukai.

Awan bertemu dengan laki-laki eksentrik bernama Kale. Perjumpaannya dengan Kale ternyata membuat Awan lebih kuat menghadapi segala situasi. Bersama Kale, Awan bisa mengikuti apa yang dia sukai dan mau. Perubahan perilaku Awan dapat dilihat ketika Awan menjadi berani untuk mencoba hal baru seperti makan di luar, pulang malam, merasakan kegagalan karena dipecat dari kantor, naik motor, dan melawan perintah ayahnya.

source: svarga.com
source: svarga.com

Temui Ujung Pahit Manisnya Luka

Adegan di ruang tamu rasa-rasanya menjadi puncak amarah dari semua anggota keluarga. Suasana carut marut sungguh memenuhi ruangan itu, bermula dari keterlambatan Awan menghadiri pameran Aurora. Ayah menyalahkan Awan dan Angkasa justru membantah.

Rahasia besar pun terungkap. Angkasa mengaku bahwa selama 21 tahun, ayahnya pandai menyembunyikan luka. Angkasa selalu diam dan disuapi kebohongan yang tak pernah mendapatkan penjelasan. Begitu pun ibu, yang selalu mendekam dibalik pintu meratapi rasa sakitnya sendirian.

source: tangkapan layar pribadi
source: tangkapan layar pribadi

Kekecewaan Angkasa, Aurora, dan Awan akhirnya meluap ketika mereka tahu bahwa Awan sebenarnya memiliki saudara kembar. Ayah tak pernah memberi tahu karena baginya mereka tak perlu merasakan trauma dan kehilangan.

Melalui adegan tersebut, id ditunjukkan melalui rasa sedih dan kecewa karena ketiga saudara tersebut merasa dibohongi oleh ayahnya sendiri.

“Orang-orang yang nggak pernah aku pikir nyakitin aku, ternyata bohong!” – Awan.

Kalimat di atas merupakan perasaan yang diungkapkan Awan saat hatinya tersayat kebohongan sang Ayah ditambah patah hati karena Kale.

Kemudian ego dapat diihat melalui adegan ketika mereka memutuskan untuk menjauh dari rumah sementara waktu demi mencari ketenangan diri. Angkasa bermalam di kantornya, Aurora mencoba mencari beasiswa di luar negeri, dan Awan menghabiskan waktu bersama Kale.

source: tangkapan layar pribadi
source: tangkapan layar pribadi

Kekecewaan merupakan representasi ego yang mereka alami. Namun, superego pada diri mereka mampu menyadari bahwa sebenarnya ayah hanya ingin istri dan anaknya bahagia. Hingga akhirnya, Angkasa, Aurora, dan Awan memilih untuk memaafkan ayah dan memulai kehidupan yang lebih baik lagi.                                            

Berawal dari Novel Karya Marchella FP

Kumpulan tulisan Marchella FP berisi ketakutan, ego, dan ambisi dari kisah hidup warganet membuat dirinya merasa buku ini perlu dirilis. Menurutnya, semua orang merasakan tekanan dari orang lain, sehingga terkadang standar kebahagiaan kita diatur oleh orang lain.

Inspirasi Marchella ketika menulis berasal dari keluarganya, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan diri kita melalui karya bisa dipengaruhi oleh orang tua. Begitu pula dengan alur ciamik yang dihasilkan sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko. Baginya, karya film ini menjadi surat cinta bagi anaknya karena ia merasakan posisi sebagai seorang ayah. NKCTHI menjadi sebuah karya indah untuk merefleksikan diri tentang patah, tumbuh, dan bangkit.

DAFTAR PUSTAKA

Albarran, Sandra. (2006). Media Economics: Understanding Markets, Industries, and Cocept. Lowa: Lowa State University.

Ja'far, S. (2015). Struktur Kepribadian Manusia Perspektif Psikologi dan Filsafat. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 209-221.

Ratna, Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusnaini. (2015). Konstruksi Realitas Sosial Keistimewaan Yogyakarta Dalam Wacana Politik Kelompok Pro Penetapan Dan Pro Pemilihan: Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Ryan, Michael. (2012). An Introduction To Criticism: Literature/Film/Culture. United States: Wiley Blackwell.

Syawal, H., & Helaluddin, H. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun