Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

NKCTHI, Perjalanan Temui Bahagia Walau Berawal dari Luka

19 Oktober 2020   13:05 Diperbarui: 19 Oktober 2020   13:07 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka lama itu kemudian membawa perilaku ayah yang begitu posesif terhadap Awan, anak ragilnya. Awan tak pernah merasakan bagaimana membuat keputusan dan memilih sesuai apa yang dia sukai.

Awan bertemu dengan laki-laki eksentrik bernama Kale. Perjumpaannya dengan Kale ternyata membuat Awan lebih kuat menghadapi segala situasi. Bersama Kale, Awan bisa mengikuti apa yang dia sukai dan mau. Perubahan perilaku Awan dapat dilihat ketika Awan menjadi berani untuk mencoba hal baru seperti makan di luar, pulang malam, merasakan kegagalan karena dipecat dari kantor, naik motor, dan melawan perintah ayahnya.

source: svarga.com
source: svarga.com

Temui Ujung Pahit Manisnya Luka

Adegan di ruang tamu rasa-rasanya menjadi puncak amarah dari semua anggota keluarga. Suasana carut marut sungguh memenuhi ruangan itu, bermula dari keterlambatan Awan menghadiri pameran Aurora. Ayah menyalahkan Awan dan Angkasa justru membantah.

Rahasia besar pun terungkap. Angkasa mengaku bahwa selama 21 tahun, ayahnya pandai menyembunyikan luka. Angkasa selalu diam dan disuapi kebohongan yang tak pernah mendapatkan penjelasan. Begitu pun ibu, yang selalu mendekam dibalik pintu meratapi rasa sakitnya sendirian.

source: tangkapan layar pribadi
source: tangkapan layar pribadi

Kekecewaan Angkasa, Aurora, dan Awan akhirnya meluap ketika mereka tahu bahwa Awan sebenarnya memiliki saudara kembar. Ayah tak pernah memberi tahu karena baginya mereka tak perlu merasakan trauma dan kehilangan.

Melalui adegan tersebut, id ditunjukkan melalui rasa sedih dan kecewa karena ketiga saudara tersebut merasa dibohongi oleh ayahnya sendiri.

“Orang-orang yang nggak pernah aku pikir nyakitin aku, ternyata bohong!” – Awan.

Kalimat di atas merupakan perasaan yang diungkapkan Awan saat hatinya tersayat kebohongan sang Ayah ditambah patah hati karena Kale.

Kemudian ego dapat diihat melalui adegan ketika mereka memutuskan untuk menjauh dari rumah sementara waktu demi mencari ketenangan diri. Angkasa bermalam di kantornya, Aurora mencoba mencari beasiswa di luar negeri, dan Awan menghabiskan waktu bersama Kale.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun