Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas seputar apa itu jurnalisme online dan multimedia. Sebelum mempelajari tentang jurnalisme online, perlu kita ketahui terlebih dulu pengertian dari "online". Online merupakan istilah yang biasa kita gunakan ketika terhubung dengan internet atau dunia maya. Dengan adanya media online dapat memudahkan kita semua untuk mengakses informasi dengan cepat dimanapun dan kapanpun.
Jurnalisme online merupakan aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online berbasis jaringan internet. Menurut Pavlik dalam Aryani (2001), jurnalisme online adalah jurnalisme kontekstual yang menggabungkan tiga fitur komunikasi, yaitu kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas interaktif dalam komunikasi online, dan fitur-fitur yang didata.
Jurnalisme online juga dapat disebut sebagai jurnalisme yang berisi produksi konten digital berupa audio, video, gambar, dan teks.
Jurnalisme online dan jurnalisme multimedia merupakan dua hal yang berbeda namun memiliki keterikatan. Jurnalisme multimedia dapat dikatakan sebagai perkembangan terbaru dari adanya jurnalisme online.
Hal tersebut bisa terjadi karena jurnalisme online sudah berbasis teknologi digital sehingga memungkinkan semua media bergabung menjadi satu yaitu media online.
Menurut Mark Deuze (2001) dalam bukunya yang berjudul Online Journalism: Modelling the First Generation Media on the World Wide Web terdapat empat jenis jurnalisme online, yaitu:
1. Mainstream New Sites
Media berita online yang tersebar luas melalui situs mainstream news. Dalam situs tersebut terdapat pilihan editorial konten yang memungkinkan media untuk terhubung dengan segala sesuatu yang diproduksi.
2. Indeks and Category SitesÂ
Jenis ini sering dikaitkan dengan mesin pencari tertentu, agensi, dan individu yang melakukan sebuah usaha. Di sini, jurnalisme online menawarkan link yang mendalam ke situs berita yang ada dimanapun.
3. Meta and Comment Sites
Situs tentang media dan isu-isu secara umum. Terkadang jenis ini dijadikan sebagai pengawas media dan situs kategori berita lebih diperluas.
4. Share and Discussion Sites
Situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan konten yang ada di internet.
Multimedia adalah penggunaan media yang minimal terdiri dari tiga jenis media seperti teks, foto, video, audio, grafik, dan interaktivitas yang disajikan melalui website.
Multimedia bertujuan untuk memberikan menyajikan konten yang informatif dan menarik. Informasi yang ditampilkan oleh setiap media bersifat saling melengkapi, bukan mengulang informasi.
Menurut Hasfi (2014, h. 9) keterampilan jurnalisme multimedia diterapkan pada semua proses produksi berita yaitu news gathering, news processing, hingga news presenting. Maka dari itu, jurnalisme multimedia identik dengan kemampuan para jurnalis untuk menaklukan proses produksi berita menggunakan semua jenis media.
Perbedaan Mencolok antara Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia
Lalu apa bedanya jurnalisme online dan multimedia?
Perbedaannya terletak pada pengemasan dan penyajian informasi yang berbeda. Dalam jurnalisme online, seorang jurnalis memberikan informasi atau berita melalui internet atau biasa kita sebut sebagai portal berita online.
Portal berita online tersebut menjadi sarana bagi jurnalis untuk menyampaikan isu terbaru kepada masyarakat. Adanya internet membuat audiens semakin mudah untuk mengakses informasi secara online di manapun dan kapanpun.
Portal berita online juga sudah bisa menyajikan teks yang disertai gambar, audio, maupun video sehingga mampu menarik interaktivitas masyarakat dalam mengakses informasi.
Tak hanya itu, melalui jurnalisme online, para jurnalis juga bisa mengetahui respon masyarakat dari kolom komentar yang tersedia di portal berita online.
Sedangkan jurnalisme multimedia cenderung pada bagaimana jurnalis dituntut untuk lebih kreatif di era konvergensi seperti sekarang ini. Akibat konvergensi media, para jurnalis harus bisa mengarahkan berita menjadi multiplatform.
Seperti definisinya, multimedia merupakan proses jurnalistik yang menggunakan lebih dari tiga media seperti kata tertulis, maupun yang diucapkan melalui audio, video, musik, gambar diam dan bergerak, animasi grafis, termasuk interaktif dan elemen hypertextual dalam jurnalisme.
Maka dari itu, jurnalisme multimedia menyajikan informasi menggunakan beragam media sehingga tidak mengulang informasi.
Contoh Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia
Portal berita online Liputan6.com bisa menjadi salah satu contoh jurnalisme online. Melalui portal berita tersebut, jurnalis menyediakan berita dengan tambahan teks, gambar, audio, maupun video. Hal tersebut memudahkan masyarakat untuk bisa mengakes informasi dengan lebih variatif.
Kemudian contoh untuk jurnalisme multimedia adalah Visual Interaktif Kompas (VIK). VIK menyajikan informasi secara variatif dan tidak mengulang. Artinya, ketika ingin membagikan suatu berita, VIK langsung memaparkannya secara bersamaan.
Misalnya dengan penggunaan gambar, teks, grafis, dan animasi yang bisa diakses dan dilihat secara langsung tanpa harus membuka link yang lain.
Pentingnya Jurnalisme Multimedia di Era Konvergensi Media
Adanya perkembangan teknologi membuat cara memproduksi sebuah berita berubah secara drastis. Hal tersebut mengharuskan para jurnalis selalu siap mengikuti perkembangan zaman.
Jurnalisme bertujuan untuk melayani kepentingan bersama, walaupun cara memproduksi berita dan media yang digunakan berubah, hal yang tidak boleh diabaikan adalah kepentingan bersama (Adzkia, 2015, h. 50).
Media online sering dianggap sebagai mengabaikan kepentingan publik karena cenderung menyampaikan informasi secara cepat namun kurang akurat.
Maka dari itu, di era multimedia jurnalis harus mengedepankan kode etik jurnalistik yang baik dalam penyampaian berita melalui berbagai platform.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H