Mohon tunggu...
Laurencia Eprina Dian
Laurencia Eprina Dian Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa yang senang belajar hal baru

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Digital Vs Media Analog

10 September 2020   23:15 Diperbarui: 10 September 2020   23:11 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan perkembangan teknologi, media pun semakin mudah digunakan oleh siapapun melalui internet. Sebelum munculnya internet, kita tahu bahwa ada yang namanya media analog seperti televisi, radio, surat kabar, dan lain-lain. Tetapi mulai tahun 1969 muncul istilah baru yaitu media digital.

Kira-kira apa perbedaan antara media digital dengan media analog?

Dari sisi penggunaan, ternyata pengguna laman web online tidak hanya menikmati konten saja tetapi juga berinteraksi dengan konten tersebut. Media online memiliki sifat yang tidak statis atau satu arah seperti media cetak. Maka, dalam menuliskan informasi dalam media online membutuhkan kredibilitas yang tinggi pula.

Kemudian dalam media digital tidak lagi bersifat hierarki dan linear seperti media konvensional. Artinya, pembaca semakin mudah untuk memilih informasi mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pembaca online istilahnya tidak memiliki banyak waktu, sehingga harapannya ketika membaca tulisan menggunakan media digital, mereka bisa langsung mendapatkan sesuatu.

source: freepik.com
source: freepik.com

Peran Penting Penulis dalam Media Digital

1. Komunikator Pesan

Sampaikan informasi atau pesan dengan singkat, provokatif, lucu, dan menarik.

2. Pengatur Informasi

Penulis web yang baik dapat membantu pembaca untuk mengatur semua informasi. Misalnya penulis meninggalkan informasi yang tidak penting dan fokus kepada informasi penting yang ingin dituliskan.

3. Penerjemah

Pesan harus sesuai dengan media yang digunakan supaya penulis bisa memanfaatkan kekuatan media untuk mengurangi kelemahannya. Kemudian penulis juga mempertanyakan sebenarnya pesan-pesan apa yang ingin ditonjolkan pada tulisan tersebut.

Namun, media digital sudah mengubah ekspetasi pembaca. Contohnya adalah informasi dapat disebarluaskan secara instan dan khalayak bisa mengetahui liputan berita terkini.

Kemudian adanya organisasi berita yang mengadopsi live blogging untuk menyediakan liputan yang dapat dilihat secara real time (Carroll, 2010, h. 24).

Hal ini menyebabkan adanya toleransi yang lebih tinggi terhadap kesalahan pemberitaan. Namun karena siklus berita tak aka nada habisnya, pembaca mengharapkan adanya pembaharuan secara terus-menerus dari berita besar dan terhangat.

Media Digital

social-media-marketing-mobile-phone-concept-23-2148416469-5f5a4e90d541df6bdd2c50f3.jpg
social-media-marketing-mobile-phone-concept-23-2148416469-5f5a4e90d541df6bdd2c50f3.jpg
source: freepik.com

Menurut Carroll (2010, h. 25-27) dalam buku Writing and Editing for Digital Media terdapat beberapa hal yang membedakan media digital dengan media analog

1. Kedekatan (proximity)

Berkaitan dengan afiliasi, profesi, dan bidang yang diminati. Adanya pengiriman online audiens telah terbiasa menerima suguhan foto, audio, video, grafik, dan permainan.

Maka dari itu, audiens menuntut lebih banyak informasi yang disajikan karena media pun bisa memberikan jauh lebih banyak.

2. Kredibilitas (credibility)

Peran penting penulis online sebagai comumunicator, organizer, dan interpreter mengandalkan kredibilitas seorang penulis. Ketiga peran tersebut sebisa mungkin digunakan untuk membangun dan mempertahankan kredibilitasnya.

Media digital mengajak penulis untuk bisa membangun sebuah media yang dapat dipercaya oleh orang lain serta menyampaikan informasi dengan benar dan tidak bias. Mengingat banyaknya penerbit halaman web yang relatif mudah, kredibilitas sumber bisa menjadi masalah besar pada media digital daripada media lain.

3. Bias

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas blog berkaitan dengan bias. Artinya, sejauh mana penulis memberikan perspektif atau tidak dalam tulisannya. Misalnya mengenai pilihan politik yang mereka punya.

Objektivitas dalam penulisan jurnalistik melalui media digital juga harus diterapkan karena justru hal tersebut menjadi ujian etis jurnalisme online.

4. Identifikasi

Identifikasi merupakan kunci komunikasi yang dapat membantu kita untuk memahami bagaimana sebuah media dapat dikenali oleh audiens. Media digital merupakan langkah penting bagi jurnalisme online untuk mendapatkan lebih banyak penonton.

5. Transparansi (transparency)

Kemampuan penulis untuk menunjukkan keterbukaannya misalnya tentang politik dan bias pribadi mereka. Penulis juga harus siap untuk mengakui kesalahan dan mempertimbangkan informasi baru yang akan mereka bagikan menggunakan media digital.

6. Akuntabilitas (accountability)

Media seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang baik.

Mengembangkan Kredibilitas

Studi kredibilitas menyarankan beberapa elemen yang dapat memberikan kepercayaan bagaimana pada situs dan konten. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:

  • Navigasi situs yang mudah digunakan
  • Desain situs yang ramah bagi pengguna
  • Grafik yang berkualitas tinggi
  • Tulisan yang bagus
  • Informasi lengkap mengenai kontak
  • Tautan di luar situs web yang relevan

source: kumparan.com
source: kumparan.com

Keterbacaan dan Kemampuan untuk Memindai

Adanya teknologi media digital dapat mengubah proses audiens untuk membaca tulisan kita. Maka sebisa mungkin sebagai penulis, kamu harus memaparkan tulisan secara ringkas namun tetap jelas.

Pembaca online biasanya hanya membaca sebanyak yang mereka mau, maka dari itu hal penting yang harus tercantum dalam tulisan adalah poin-poin besar saja. Hal tersebut dapat memudahkan pembaca mendapatkan isi yang mereka harapkan (Carroll, 2010, h. 31).

Headlines

Penggunaan judul yang menarik akan disukai oleh pembaca dan cenderung menyelesaikan berita hingga akhir.

Selain itu juga ada pula website dengan judul yang memiliki ukuran sama dengan decks atau uraian yang tepat berada di bawah judul. Jika ukuran headline lebih besar, pembaca akan melewatkan uraian yang dituliskan.  

Linking

Penulis dalam media digital tidak hanya memberikan narasi dalam tulisannya, melainkan juga menautkan sumber.

source: unsplash.com
source: unsplash.com

Media Analog

Perbedaan media digital dan analog terlihat pada keaktifan audiens atau pembaca. Ketika menggunakan media analog, pembaca cenderung pasif dan mengandalkan informasi yang ada.

Sedangkan jika pembaca menggunakan media digital, mereka bisa lebih aktif untuk mencari informasi yang sesuai secara cepat melalui internet.

Media digital dan analog memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam hal penyampaian informasi kepada audiens. Media digital dengan kelebihannya bisa memberikan akses informasi lebih cepat untuk audiens, namun bisa saja informasi yang disajikan tidak akurat atau menimbulkan bias.

source: unsplash.com
source: unsplash.com

Sedangkan media analog dengan kekurangan yang tidak bisa mengakses informasi secara cepat dan kapan saja, namun memiliki kelebihan dalam hal penulisan informasi secara mendalam dan kredibel.

Semuanya tergantung pada kalian, para pembaca mau memilih media yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun