Maka dari itu, audiens menuntut lebih banyak informasi yang disajikan karena media pun bisa memberikan jauh lebih banyak.
2. Kredibilitas (credibility)
Peran penting penulis online sebagai comumunicator, organizer, dan interpreter mengandalkan kredibilitas seorang penulis. Ketiga peran tersebut sebisa mungkin digunakan untuk membangun dan mempertahankan kredibilitasnya.
Media digital mengajak penulis untuk bisa membangun sebuah media yang dapat dipercaya oleh orang lain serta menyampaikan informasi dengan benar dan tidak bias. Mengingat banyaknya penerbit halaman web yang relatif mudah, kredibilitas sumber bisa menjadi masalah besar pada media digital daripada media lain.
3. Bias
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas blog berkaitan dengan bias. Artinya, sejauh mana penulis memberikan perspektif atau tidak dalam tulisannya. Misalnya mengenai pilihan politik yang mereka punya.
Objektivitas dalam penulisan jurnalistik melalui media digital juga harus diterapkan karena justru hal tersebut menjadi ujian etis jurnalisme online.
4. Identifikasi
Identifikasi merupakan kunci komunikasi yang dapat membantu kita untuk memahami bagaimana sebuah media dapat dikenali oleh audiens. Media digital merupakan langkah penting bagi jurnalisme online untuk mendapatkan lebih banyak penonton.
5. Transparansi (transparency)
Kemampuan penulis untuk menunjukkan keterbukaannya misalnya tentang politik dan bias pribadi mereka. Penulis juga harus siap untuk mengakui kesalahan dan mempertimbangkan informasi baru yang akan mereka bagikan menggunakan media digital.