Pada tahun 1999 muncul yang namanya World Wide Web (WWW). Saat web ini ditandai oleh banyakinya situs berita dengan minat spesifik yang semakin berkembang pula. Intensitas pemberitaan mulai interaktif di tahun 2001. Terdapat beberapa media seperti CNN, CBC, dan Canada.com. Di tahun 2003-2004 merupakan awal mula blog dapat digunakan oleh khalayak. Hingga tahun 2007, blog dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan secara efektif dan lebih menarik.
Tahun 2008 internet sudah dapat diakses melalui gadget dan sampai sekarang media online semakin populer. Para penggunanya semakin kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan serta mengakses informasi melalui media sosial secara cepat dan bebas.
Internet di Indonesia mulai muncul pada awal tahun 1990. Pada waktu itu, jaringan internet lebih dikenal sebagai paguyuban network. Artinya, ada semangat kerja sama, kekeluargaan, dan gotong royong di dalamnya. Seiring dengan berkembangnya waktu, internet di Indonesia lebih mengarah pada hal-hal komersial yang melibatkan perdagangan internet.
Adapun tokoh-tokoh legendaris seperti RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar,Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo di awal pembangunan internet dari tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing tokoh memiliki kontribusi dalam membangun cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Pada tahun 1980 jaringan komputer pertama yang dapat masuk ke Indonesia melibatkan 5 Universitas yang saling terhubung. Universitas tersebut diantaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Terbuka (UT), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan menggunakan fasilitas dial-up yang disebut dengan UNINET. Namun jaringan ini tidak berkembang dengan baik karena masalah kurangnya infrastruktur yang memadai.
Tak berhenti sampai di situ, badan pemerintahan Indonesia dan ISP akhirnya memperoleh koneksi internet. Pada tahun tersebut, ISP komersial pertama PT Indo Internet didirikan. Pada tahun 1994 IndoNet mulai beroperasi sebagai ISP komersial pertama di Indonesia. Mulai tahun 1995 beberapa Bulletin Boardy System (BBS) di Indonesia menyediakan jasa Telnet ke luar negeri dengan menggunakan remote browser Lynx di Amerika Serikat sehingga pengguna internet di Indonesia dapat mengakses internet.
Pada tahun 2000 perkembangan selanjutnya adalah tren perdagangan e-commerce dan warung internet yang saling mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih solid dalam dunia informasi. Kemudian dibentuklah Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APIJII) sebagai wadah bagi Internet Service Provider (ISP) untuk bisa saling bekerja sama dan berdiskusi. Di tahun itu juga, Indonesia sudah tergabung dalam 60 ISP. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah cukup banyak. Kemudian dibentuklah asosiasi untuk pengusaha warung internet Indonesia (AWARI).
Warnet memiliki peran penting untuk menunjang masyarakat untuk memenuhi kebutuhan internet yang pada saat itu belum banyak masyarakat memiliki komputer. Penggunaan warnet di Indonesia didominasi oleh kaum muda di usia 16 sampai 25 tahun.
Muhamad Nuh sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada waktu itu, menargetkan tahun 2011 menjadi tahun bahwa internet sudah harus bisa diakses oleh masyarakat desa. Di tahun 2005 data statistik menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia meningkat hingga 11 kali lipat. Peningkatan pengguna internet menjadi awalan bahwa sebenarnya alat-alat juga perlu diperbaharui supaya dapat mendukung keberlangsungan akses internet.