Bullying tidak pernah lepas dari lingkungan sekolah bahkan terjadi di semua jenjang, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. Dampak bullying mau tidak mau menimbulkan trauma mendalam yang harus ditanggulangi agar lingkungan sekolah aman dan nyaman bagi seluruh siswa.
Jangan sampai guru terkesan cuek, harus proaktif dan jangan sampai bullying terjadi dan terus terjadi di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah awal untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah.
Dampak pelecehan kini telah berkembang. Pada tahun 90an kita mengenal istilah palak, atau misalnya kita dihadang dalam perjalanan pulang, termasuk mengejek, mencaci-maki, dan sebagainya, namun kini sudah mulai menampakkan diri. seperti cyberbullying,"
Ia mencontohkan cyberbullying yang dimaksud, dimana salah satu siswa mengunggah foto pribadi temannya untuk kemudian dijadikan tag paste di grup Whatsapp.
Selain foto pribadi siswa, guru juga kerap menjadi bahan stikernya di grup WhatsApp sehingga membuat isi percakapannya terkesan mengejek atau mengejek siswa, menurutnya hal tersebut merupakan cikal bakal terjadinya perundungan terus-menerus . Inilah dampak bullying terhadap orang yang merasa ditindas.
Dampak perundungan yang memilukan
Korban perundungan sering kali mengalami trauma mendalam yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Berikut adalah beberapa dampak umum:
- Gangguan mental: Depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dapat diakibatkan oleh pelecehan yang berkepanjangan.
-Penurunan prestasi akademik: Ketakutan dan tekanan akibat perundungan membuat korban sulit berkonsentrasi dan berhasil di sekolah.
-Isolasi sosial: Korban seringkali mengasingkan diri dan kesulitan menjalin hubungan sosial yang sehat.
-Gangguan kesehatan fisik: Beberapa korban bahkan mengalami gangguan kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit perut atau sulit tidur.