Mohon tunggu...
Laurencetia Agnes Purnomo
Laurencetia Agnes Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perlunya Berdamai dengan Diri Sendiri di Tengah Keterpurukan

8 Juni 2024   13:01 Diperbarui: 11 Juni 2024   01:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image source: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5380027/5-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri-agar-tidak-diremehkan-orang-lain?page=3

Menilik kenyataan bahwa fenomena saat ini orang-orang yang sulit bahagia karena seringnya rasa khawatir yang berlebihan dan sulit untuk menerima keadaan. Banyak orang orang yang terjerembab dalam lubang depresi karena merasa dirinya tidak seberhasil orang disekitarnya. Mereka terlalu meratapi kekurangan yang mereka miliki padahal sebenarnya dibalik segala kekurangan mereka, masih ada kelebihan yang dapat menjadi potensi yang dapat mereka kembangkan. 

Kemauan untuk berdamai dengan diri sendiri menjadi sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah dalam diri sendiri. Dengan bersyukur untuk menerima apapun yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan dalam diri kita baik itu kekurangan maupun kelebihan, Anda akan belajar seni untuk menerima diri apa adanya, berdamai dengan ketidaksempurnaan, dan berdamai untuk menjadi diri sendiri.

Banyak anak-anak muda masa kini yang cenderung terlalu sibuk dengan kegalauannya mencari jati diri. Mereka terlalu terfokus pada kekurangan yang dimiliki tanpa mau melihat kemampuan yang telah dimiliki dan masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

Awal Mula Rasa Kecewa Terhadap Diri Sendiri 

Masalahnya utamanya adalah ketika anda berusaha mencari potensi diri Anda tetapi ternyata merasa tidak memiliki kelebihan. Bukan karena Anda tidak punya kelebihan, melainkan karena Anda masih memikirkan hal-hal negatif seperti omongan orang lain.

Untuk membantu dalam proses kontemplasi atau perenungan, Anda dapat memikirkan apa yang sering Anda lakukan, apa yang paling menyenangkan, paling mudah, dan apa yang selalu Anda impikan untuk dapat dikembangkan di masa depan.

Anda juga dapat menggunakan kurangnya konsep gagal fokus untuk menemukan potensi Anda. Di sini, tidak fokus berbeda dengan istilah umum yang berkonotasi negatif. Ketidakmampuan berkonsentrasi disini berarti mengalihkan fokus dari hal-hal negatif ke hal-hal positif. 

Ruang Realisasi Diri

Image source: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5612438/5-zodiak-yang-melek-investasi-dan-ingin-stabil-secara-finansial
Image source: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5612438/5-zodiak-yang-melek-investasi-dan-ingin-stabil-secara-finansial

Untuk memaksimalkan potensi yang Anda miliki, Anda juga membutuhkan ruang untuk realisasi diri. Di ruang ini, Anda bisa menjadi diri sendiri tanpa harus mengalah pada tuntutan orang lain. Tujuan hidup ini bukan untuk membuktikan apapun kepada siapapun. Kondisi ini memaksa Anda untuk menghindari rasa kesepian dan dapat terus mengembangkan kemampuan yang kita miliki agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

Memang setiap orang pasti memiliki kisah hidupnya masing-masing dimana setiap kisah hidup akan memiliki sisi baik dan buruknya masing-masing. Riwayat hidup yang buruk ini terkadang dapat menimbulkan rasa trauma sehingga sulit untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa masa lalu yang buruk perlu segera ditangani.

Suatu pepatah terkenal mengatakan bahwa musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri. Dari pepatah tersebut bisa diambil pelajaran bahwa jika kita mampu mengatasi dan mengontrol sifat buruk yang dapat menghambat kesuksesan kita, maka kita berarti telah berhasil mengatasi satu penghambat dalam kesuksesan kita. Mengalahkan diri sendiri tidak berarti Anda harus menyakiti diri sendiri, tetapi Anda harus mampu mengenali sifat-sifat Anda sendiri. Juga, Anda harus berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri dapat menenangkan hidup Anda.

Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti pernah memiliki masalah di masa lalu. Masalah dari masa lalu yang tidak diselesaikan dengan baik dapat mempengaruhi hingga mengganggu kehidupan sekarang dan di masa depan. Selain itu, biasanya ada perilaku yang masih umum sampai sekarang, seperti sulit untuk menghilangkan rasa takut mengecewakan diri sendiri tanpa mensyukuri sesuatu. 

Akibat Tidak Berdamai dengan Diri Sendiri 

Seseorang yang tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri akan menjadi cemas ketika melihat sesuatu terjadi, dan terkadang sampai melukai dirinya sendiri.

Hal-hal seperti itu akan sangat buruk bagi kesehatan mental seseorang. Supaya kesehatan mental terus terjaga, maka berdamai dengan diri sendiri amat sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang tak terkecuali Anda. Tentunya jalan hidup semua orang juga tidak selalu mulus sesuai ekspektasi yang kita inginkan.

Namun, manusia hanya bisa berusaha dan hanya Tuhan lah yang mampu menentukan dan mengubahkan segala hal yang buruk menjadi kebaikan.

Maka dari itu, marilah kita belajar berusaha untuk tabah dalam menerima setiap kenyataan pahit hidup yang tak sesuai realita yang kita inginkan dan menyerahkan semuanya pada Tuhan karena rencanaNya pasti lebih indah daripada rencana kita dan tentunya selalu tepat pada waktuNya. 

Jadi, jangan pernah ragu dan menunda-nunda diri kita untuk berdamai dengan diri sendiri. Secepat mungkin kita sadar untuk bisa menerima kekurangan yang kita miliki tentunya hal itu akan menyebabkan diri kita merasakan rasa tenang dalam melakukan keseharian kita. Meskipun rasanya terasa sulit untuk menerima kekurangan yang kita miliki, tetapi jika dilakukan dengan lapang dada dan sepenuh hati pastinya hal itu akan terasa lebih mudah untuk terwujud.

Manfaat Berdamai dengan Diri Sendiri 

Image source: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5380027/5-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri-agar-tidak-diremehkan-orang-lain?page=3
Image source: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5380027/5-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri-agar-tidak-diremehkan-orang-lain?page=3

Rekonsiliasi dengan diri sendiri harus menjadi harapan semua orang karena berdamai dengan diri sendiri memiliki banyak manfaat  dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya pun bisa membuat orang lain senang, bisa menghibur orang lain, memberikan saran, dan lain-lain.

Ketika seseorang berhasil berdamai dengan dirinya sendiri, kemampuan mereka untuk berpikir positif akan meningkat dan mereka selalu mencari kebenaran terlebih dahulu dalam mengambil semua keputusan. Selain itu, pola pikir positif dapat membantu Anda menemukan solusi untuk menghadapi semua masalah yang Anda alami.

Menyikapi Omongan Orang Lain 

Tak lupa terkait hal-hal buruk yang disematkan orang lain kepada Anda, sejatinya Anda memiliki hak untuk acuh. Jangan menjadikan omongan orang yang menjatuhkan kita menjadi batu sandungan bagi diri kita sendiri untuk dapat terus bertumbuh.

Anda boleh acuh terhadap ekspetasi-ekspetasi yang tidak penting dan fokus pada apa yang Anda mau. Anda pun tidak perlu mengikuti semua trend yang ada karena hal itu juga belum tentu cocok untuk diri anda.  Daripada mendengarkan omongan orang lain, lebih baik mendengarkan kata hati anda, karena kata hati tidak pernah berbohong.

Selain itu, Anda juga harus menanamkan mindset pada diri bahwa kekurangan adalah rahmat. Walaupun terdengar agak janggal, tapi ini benar adanya.

Dengan kelemahan yang kita miliki, kita menjadi sadar diri dan tidak mudah menyombongkan diri kita. Selain itu kita juga bisa saling menghargai kemampuan yang orang lain miliki dan tidak meremehkan talenta yang mereka miliki. 

Disisi lain, hal ini telah sering dibuktikan oleh banyak orang bahwa kekurangan yang ada di dalam mereka seharusnya dapat menjadi motivasi untuk menjadi orang yang sukses.

Misalnya Nick Vujicic yang lahir tanpa kedua lengan, namun ia tetap bisa sukses menjadi seorang motivator. Intinya, setiap orang di dunia ini, termasuk Anda, memiliki potensi yang sama dan berharga di mata Tuhan. Tentunya di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna dan semuanya pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri.

Maka dari itu, seharusnya kita tidak perlu berkecil hati dalam melihat talenta orang lain melainkan hal itu dapat kita sikapi dengan bijak agar dapat menjadi motivasi bagi kita untuk dapat terus mengembangkan talenta yang dianugerahkan Tuhan kepada diri kita.

***

Referensi: 

Sayekti, Muthia. (2017) Berdamai dengan Diri Sendiri: Seni Menerima Diri Apa Adanya. Yogyakarta : Psikologi Corner.

Rohmitriasih, M. (2023) 5 Cara Berdamai Dengan Diri sendiri agar Tidak diremehkan Orang Lain, Fimela.com. Available at: https://www.fimela.com/lifestyle/read/5380027/5-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri-agar-tidak-diremehkan-orang-lain?page=3 

Fadli, R., dr. (2023) Bikin Hidup Lebih Bahagia, ini 4 Cara Berdamai Dengan Diri sendiri, Halodoc. Available at: https://www.halodoc.com/artikel/bikin-hidup-lebih-bahagia-ini-4-cara-berdamai-dengan-diri-sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun