Lahan basah gambut memiliki tanah yang kaya akan bahan organik hasil pembusukan tumbuhan yang terperangkap dan terkompresi selama bertahun-tahun. Ekosistem ini sangat penting karena menyimpan karbon dalam jumlah besar. Lahan gambut umumnya ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
4. Danau (Lake)
Lahan basah yang berupa perairan besar yang tergenang secara alami. Danau bisa bersifat permanen atau musiman tergantung pada curah hujan dan topografi wilayahnya. Danau merupakan habitat penting bagi spesies air tawar seperti ikan, burung air, dan amfibi.
5. Padang Lamun (Seagrass Bed)
Padang lamun adalah lahan basah bawah air yang ditumbuhi oleh tumbuhan lamun, yang hidup di perairan dangkal pantai. Ekosistem ini penting sebagai habitat ikan, penyu, dan berbagai spesies laut lainnya. Padang lamun juga membantu mencegah erosi pantai.
6. Hutan Mangrove
Mangrove merupakan jenis lahan basah yang berada di wilayah pesisir, di mana air tawar bertemu dengan air asin dari laut. Hutan mangrove terdiri dari pohon-pohon bakau yang memiliki akar-akar penyangga unik, yang mampu bertahan di kondisi air asin dan berlumpur. Mangrove penting sebagai pelindung pantai dari abrasi dan habitat bagi berbagai spesies laut.
7. Estuari (Estuary)
Estuari adalah kawasan pertemuan antara sungai dan laut, di mana air tawar bercampur dengan air asin. Daerah ini biasanya kaya akan nutrisi dan menjadi habitat penting bagi spesies ikan, burung, serta invertebrata. Estuari seringkali menjadi daerah pengasuhan (nursery) bagi ikan dan krustasea.
8. Delta
Delta adalah lahan basah yang terbentuk di muara sungai ketika sedimen yang terbawa oleh sungai mengendap di wilayah dataran rendah. Delta sering kali merupakan wilayah subur dengan banyak saluran air kecil dan kaya akan keanekaragaman hayati.
9. Riparian Wetlands (Lahan Basah Riparian)
Lahan basah ini terletak di sepanjang tepi sungai, dan seringkali membentang di antara daratan kering dan aliran air. Lahan basah riparian penting untuk pengendalian banjir dan sebagai koridor migrasi bagi satwa liar.
Setiap jenis lahan basah ini memiliki peran unik dalam menjaga ekosistem, mengatur aliran air, menyaring polutan, serta mendukung kehidupan satwa dan tumbuhan yang berbeda.
APAKAH BANJARMASIN TIMUR MEMILIKI LAHAN BASAH
Banjarmasin Timur memiliki lahan basah, seperti halnya sebagian besar wilayah di Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai" karena memiliki banyak sungai dan kawasan lahan basah yang mendominasi lanskapnya, termasuk di daerah timur. Lahan basah di Banjarmasin Timur umumnya berupa rawa-rawa, sungai, dan kanal yang berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat setempat, baik untuk aktivitas perikanan, transportasi, maupun pertanian.
Selain itu, lahan basah di Banjarmasin Timur berperan penting dalam pengendalian banjir karena daerah ini sering mengalami genangan air akibat curah hujan tinggi dan pengaruh pasang surut. Ekosistem lahan basah di wilayah ini juga mendukung keberadaan berbagai spesies flora dan fauna, termasuk spesies endemik dan burung air yang sering bermigrasi melalui wilayah tersebut. Namun, seperti di banyak daerah lainnya, lahan basah di Banjarmasin Timur juga menghadapi ancaman dari pembangunan perkotaan, konversi lahan, serta degradasi lingkungan akibat aktivitas manusia.