Teknik Pembuatan Peta Tematik Menggunakan Media Kertas Kalkir Dan Plastik TransparansiOleh:Nama: Laura Veronica Stefany
NIM: 2410416120011
Kelas: A
Mata Kuliah: Kartografi
Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si
Program Studi: Geografi
Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas: Lambung Mangkurat
Peta tematik adalah salah satu bentuk visualisasi yang digunakan untuk menggambarkan data geografis secara spesifik berdasarkan tema tertentu. Peta ini banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk geografi, untuk memberikan informasi yang jelas dan terstruktur mengenai suatu fenomena yang terjadi di permukaan bumi. Dalam proses pembuatan peta tematik, penggunaan media seperti kertas kalkir dan plastik transparansi menjadi salah satu metode manual yang efektif untuk menghasilkan peta yang akurat dan rapi.
Kertas kalkir dan plastik transparansi adalah dua media yang sering digunakan dalam pembuatan peta secara manual karena sifatnya yang tembus pandang dan tahan lama. Keduanya memungkinkan kartografer untuk bekerja dengan tingkat presisi yang tinggi, terutama dalam proses penelusuran (tracing) data spasial yang telah dikumpulkan. Pemilihan media ini sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dari peta yang akan dibuat, apakah lebih mengutamakan kejelasan visual atau daya tahan fisik.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan langkah-langkah dalam membuat peta tematik menggunakan kertas kalkir dan plastik transparansi. Di samping itu, artikel ini juga akan menguraikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media, serta tips praktis dalam penerapannya agar hasil peta tematik yang dihasilkan sesuai dengan standar kartografi yang baik.
Penyiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai, penting untuk memastikan bahwa semua alat dan bahan yang diperlukan sudah tersedia. Alat-alat yang umumnya digunakan meliputi:
-Kertas Kalkir atau Plastik Transparansi: Media utama untuk menggambar peta.
-Peta Dasar: Peta awal yang menjadi acuan, yang biasanya berupa peta topografi atau peta umum lainnya.disini sebagai contoh saya menggunakan peta FINE FUEL MOISTURE CODE (tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah.
-spidol snowman hitam: Digunakan untuk menggambar garis dan simbol yang presisi.
-Meja: Untuk mempermudah proses penggambaran pada kertas kalkir atau plastik transparansi.
-Penggaris: Alat ukur untuk memastikan garis dan bentuk geometris digambar dengan tepat.
1. Langkah pertama adalah mempersiapkan peta dasar yang akan menjadi acuan dalam pembuatan peta tematik. Peta dasar ini harus memuat informasi dasar seperti batas wilayah, jalan, sungai, atau elemen lain yang diperlukan untuk peta tematik.
2. Setelah peta dasar siap, kertas kalkir atau plastik transparansi diletakkan di atas peta dasar, dengan bantuan meja untuk memudahkan melihat detail dari peta dasar.
3. Gunakan spidol hitam untuk melakukan tracing elemen-elemen penting dari peta dasar. Garis batas wilayah, sungai, jalan, dan elemen lainnya ditelusuri dengan cermat. Pastikan posisi dan proporsi elemen-elemen peta sesuai dengan data aslinya. Kesalahan kecil dalam tracing dapat mempengaruhi akurasi peta tematik.
4. Setelah seluruh elemen tematik selesai digambar, langkah selanjutnya adalah memperbaiki detail dan memberikan pewarnaan jika diperlukan. Pada peta tematik manual, pewarnaan dapat dilakukan menggunakan pulpen warna, pensil warna, atau spidol warna. Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas perbedaan antara elemen-elemen tematik dalam peta.
5. Peta tematik harus memiliki legenda yang menjelaskan makna simbol-simbol yang digunakan, skala peta yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan, serta judul yang mencerminkan tema atau informasi yang disampaikan oleh peta.
Legenda: Berisi keterangan mengenai simbol dan warna yang digunakan dalam peta, sehingga pembaca dapat memahami informasi yang disajikan.
Skala: Ditambahkan di bagian bawah atau sudut peta untuk menunjukkan proporsi jarak.
Judul: Letakkan judul peta di bagian atas peta agar pengguna langsung mengetahui tema peta yang dibuat.
6. Sebelum peta dianggap selesai, lakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam penempatan data atau simbol. Perbaiki jika ada garis yang kurang jelas, koreksi kesalahan pada penulisan nama tempat, atau tambahkan elemen lain jika diperlukan
BERIKUT CONTOH HASIL PENGGAMABARAN PETA TEMATIK PADA MEDIA KERTAS KALKIR DAN PLASTIK TRANSPARANSI:
1. PETA DASAR
2. PETA PLASTIK TRANSPARANSI
3. PETA KERTAS KALKIR
Dalam pembuatan peta tematik, penggunaan media kertas kalkir dan plastik transparansi tidak hanya memberikan kejelasan visual, tetapi juga meningkatkan daya tarik informasi yang disajikan. Teknik ini memungkinkan kita untuk menyajikan data dengan cara yang lebih kreatif dan informatif. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca yang ingin menggali lebih dalam tentang pembuatan peta tematik. Dengan menguasai teknik ini, kita tidak hanya dapat menciptakan peta yang menarik, tetapi juga membantu dalam menyebarkan informasi yang bermanfaat untuk berbagai keperluan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H