Kesimpulan :
Overthinking yang dialami seseorang dapat memberikan manfaat dan juga kerugian, tergantung kepada subjek pemikirannya dan juga intensitas mengenai seberapa besar overthinking yang dialaminya. Meskipun seringkali kasus yang terjadi justru berujung kepada hal yang merugikan. Jikalau dapat memposisikan overthinking yang dialaminya, maka orang tersebut dapat menjadi seseorang problem solver yang baik karena selalu berhati-hati akan setiap tindakan yang akan diambilnya. Begitu sebaliknya, apabila overthinking tidak dapat dikendalikan, maka akan sangat banyak kerugian yang didapatkan. Bentuk pikiran overthinking berujung negatif yaitu: hanya fokus pada hal-hal negatif, berpikir secara ekstrem, mengutamakan hal kecil yang bersifat tidak penting, melakukan labelling akan setiap hal, menyamakan (generalisasi) setiap sesuatu, tidak memilik bukti yang relevan akan suatu kesimpulan, berusaha mengartikan segala perilaku orang lain, berpikir “harus” dalam segala sesuatu, menyalahkan diri sendiri, dan bersikap terlalu emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H