Sejarah Berdirinya Mesjid Agung Demak
  Masjid Agung Demak merupakan masjid tertua di pulau jawa, ciptaan wali yang dikeramatkan. Menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Islam, sebagai cagar budaya peninggalan kesultanan Glagahwangi Bintoro Demak.Struktur bangunan Masjid, mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas indonesia. Wujudnya misterius, karismatik, akan tetapi megah, anggun, indah,mempesona dan berwibawa. Mencerminkan filosofi Tingkat kehidupan manusia dalam hubungan dengan Allah SWT.Penampilan atap limas piramida, menunjukkan akidah islamiyyah yaitu (1) iman, (2) Islam, (3) Ihsan.Lokasi Masjid Agung Demak terletak di kampung Kauman, kelurahan Bintoro, kecamatan Demak. Menurut Babad Demak, masjid ini didirikan pada tahun 1399 Saka (1477 M) dengan ditandai oleh candrasengkala "Lawang Trus Gunaningjanmi". Sedangkan pada bulus yang berada pada mihrab masjid terdapat lambang tahun 1401 Saka dan menunjukkan masjid ini didirikan pada tahun 1479 M.Raden Pattah adalah titisan dari Raja Majapahit,merupakan cikal bakal pendirinya Masjid Agung Demak, di tinjau dari sejarahnya, kerajaan Majapahit sudah ratusan tahun Raja dan Rakyatnya menganut agama Hindu Budha.Namun Raden Pattah sebagai hamba Allah pelaku idola yang dikehendaki Rabbul Izzati, maka jadilah seorang muslim, Sedangkan Putri Campa atau sering disebut putri Liang adalah keturunan dari etnis Cina, semenjak dipesunting Raja Majapahit ke XIV atau Brawijaya ke V,Prabu R. Kertabumi itu di serang oleh Girindrawardana atau Brawijaya VI. Sedangkan pada saat itu putri campa sedang hamil sehingga diungsikan sebagai titipan kepada Adipati Haryo Damar di palembang, pulau Sumatera. Dalam perjalanan putri Campa melahirkan seorang pangeran gagah dan rupawan dari darah majapahit dengan nama R.Jimbuningrat/R. Hasan Jawa R. Kasan) atau juga Raden patah.Setelah usia Raden Pattah menginjak 14 tahun ia telah mengembara ke pulau Jawa untuk mencari ayahnya disertai dengan dua pengasuhnya ialah Beng Aang dan Hong Jebat dalam perjalan menuju Majapahit, bertemu dengan wali dan berguru berbagai Ilmu antara lain : keislaman, pengetahuan, pertanian, seni budaya, tata pemerintahan, maritim, keprajuritan, olah kanuragan dan kerohaniaan. Konon dengan wali sanga telah mendirikan pesantren dan membangun Masjid yang diawali dengan peletakan batu pertama ditandai dengan prasasti pada pintu Bledeg, merupakan condro sengkolo yang berbunyi Nogo Wulat Saliro Wani, bermakna tahun 1388 saka = 1466 M = 887H.
Visi,misi dan tujuan berdirinya masjid agung demak
Visinya tewujudnya masjid agung demak yang mandiri dan berdaya guna mampu melaksanakan fungsinya secara optimal.
Misi masjid agung demak
1) Mendakwahkan Islam dengan damai dan simpatik.
2) Meningkatkan kualitas umat dibidang keimanan
3) Membina kesatuan dan persatuan
c) Tujuan masjid agung demak
1) Memberikan manfaat sebaik mungkin untuk peningkatan keimanan umat Islam.
2) Mewujudkan masyarakat yang melestarikan nilai-nilai ke Islaman.
Seni Arsitektur Mesjid Agung Demak
Sebagai salah satu bangunan masjid tertua di negeri ini, Masjid Agung Demak dibangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah.Persinggungan arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa dilihat dari bentuk atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan peribadatan agama Hindu.Bentuk ini diyakini merupakan bentuk akulturasi dan toleransi masjid sebagai sarana penyebaran agama Islam di tengah Masyarakat Hindu. Kecuali mustoko yang berhias asma Allah dan menara masjid yang sudah mengadopsi gaya menara masjid Melayu.Dengan bentuk atap berupa tajuk tumpang tiga berbentuk segi empat, atap masjid Agung Demak lebih mirip dengan bangunan suci umat Hindu, pura yang terdiri atas tiga tajuk. Bagian tajuk paling bawah menaungi ruangan ibadah. Tajuk kedua lebih kecil dengan kemiringan lebih tegak ketimbang atap di bawahnya. Sedangkan tajuk tertinggi berbentuk limas dengan sisi kemiringan lebih runcing
Fasilitas di Mesjid Agung Demak
1.Menara adzan Pada zaman dahulu menara adzan ini digunakan muadzin untuk mengumandangkan adzan secara secara langsung dengan suara lantang. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, menara adzan ini beralih fungsi menjadi tempat untuk meletakkan speaker, sedangkan muadzin mengumandangkan dari dalam masjid.
2.Makam Makam-makam terletak dibelakang masjid, sebagian terletak didalam cungkup dan sebagian besar lainnya terdapat diluar cungkup. Makam ini tidak digunakan sebagai tempat pemakaman umum, namun digunakan untuk pemakaman Raden Patah beserta keluarganya dan juga Raja-raja terdahulu. Secara garis besar mengelompokkan makam-makam tersebut antara lain: makam didalam cungkup ini sering disebut makam cungkup sultan trenggana. Bangunan ini berupa bangunan Tajub beratap tumpang dua. Di antaranya terdapat makam Sunan prawoto pangeran Pati Unus, pangeran pandan dan 11 makam yang belum dikenal hingga saaat ini
3.Paseban. Paseban ini terletak disebelah utara masjid,berfungsi sebagai tempat ruang tunggu bagi peziarah yang akan masuk ke makam Sultan Trenggana dan Raden Patah.
4.Tempat wudhu.Bangunan tempat wudhu ada dua buah yaitu tempat wudhu pria terletak disebalah utara masjid dan tempat wudhu wanita terletak disebelah Selatan masjid Kedua bangunan merupakan bangunan terbuka yang mempunyai bak air untuk wudhu dan dilengkapi beberapa kamar kecil.
5. Museum.Bangunan ini dipergunakan untuk menyimpan bendabendalepas yang berasal dari masjid agung demak. perpustakaan Bangunan perpustakaan masjid agung demak
6.Perpustakaan terletak disebelah selatan masjid dan setiap hari dibuka
Peran Mesjid Agung Demak Sebagai Tempat Wisata Keagamaan
Peranan Masjid Agung Demak dapat dilihat dari dua hal, yaitu dari sudut fisik dan sosial kemasyarakatan. Dari sudut fisik, Masjid Agung Demak memiliki peran untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Masjid Agung Demak dengan berbagai tujuan. Dari sudut sosial kemasyarakatan, Masjid Agung Demak memberikan nilai kepuasan, ketenangan, dan kedamaian bagi peziarah. Sedangkan bagi masyarakat sekitar masjid, peranan masjid sangat penting dalam memberikan lapangan pekerjaan, fasilitas sarana prasarana seperti jalan, penginapan, parkir, dan warung makan yang lebih lengkap. Berdasarkan peran Masjid Agung Demak tersebut menyebabkan kedatangan para peziarah semakin besar. Kedatangan wisatawan ini adalah untuk membuktikan peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Islam Demak yang merupakan bukti otentik pada masa lalu yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Selain untuk mengetahui masjid agung secara fisik kedatangan peziarah juga ingin mengetahui Masjid Agung Demak untuk memenuhi kebutuhan spiritual peziarah.
Daftar PustakaÂ
ZAKI, MUHAMMAD. "Kearifan Lokal Jawa Pada Wujud Bentuk dan Ruang Arsitektur Masjid Tradisional Jawa (Studi Kasus: Masjid Agung Demak)." (2017).
DEMAK, ARAH KIBLAT MASJID AGUNG. "A. Masjid Agung Demak 1. Sejarah Masjid Agung Demak."
KHUMAIDAH, AZIZATUL. "MANAJEMEN KEORGANISASIAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM TAHUN."
Supatmo, Supatmo. "Keragaman Seni Hias Bangunan Bersejarah Masjid Agung Demak." Imajinasi: Jurnal Seni 10.2 (2016): 107-120.
Qodriana, Layla. "Masjid Agung Demak Sebagai Tempat Wisata Keagamaan Di Kabupaten Demak." Universitas Negeri Semarang (2007).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H