Mohon tunggu...
Laura Sinaga
Laura Sinaga Mohon Tunggu... -

seni drama tari dan musik Unimed pencinta budaya Simalungun berpikir besar dalam bergerak dalam skala lokal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tortor Horja Harangan Simalungun

18 Oktober 2013   08:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:23 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tari dalam bahasa Simalungun adalah Tortor. Tortor yaitu ungkapan ekspresi jiwa seseorang yang dituangkan melalui gerak indah baik dalam hal suka cita maupun duka cita. Tortor dahulu selalu terkait roh dan sering dilakukan ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Akan tetapi saat ini tortor sudah dijadikan daya tarik wisata dan dipentaskan dalam berbagai acara dan ritual yang berhubungan dengan pertunjukan danhiburan. Suku Simalungun biasa menggunakan tortor untuk menunjukkan suatu prosesi adat atau proses kegiatan.

Horja Harangan adalah sebuah kegiatan masyarakat Simalungun yang didalamnya terdapat tortor yang menggambarkan kerja besar yang dilakukan dalambertani mulai dari membuka hutan sampai panen. Horja Harangan diambil dari bahasa Simalungun yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah kerja besar untuk membuka hutan yang akan dijadikan lahan pertanian. Suku Simalungun dalam melakukan segala kegiatan selalu mengutamakan sistem gotong royong dan sistem kekeluargaan, karena masyarakat Simalungun dalam melakukan pekerjaan selalu tolong menolong dan bersama-sama.

DalamHorjaHarangan terdapattujuhstrukturkegiatan,yaitu:

1) Maranggir ( Memsucikan Diri ),

2) Margonrang ( Bergendang ),

3) Mangimas ( Membuka Hutan ),

4) Haroan Bolon ( Kerja Kampung ),

5) Sirittak hotang dan Martonun ( Mencari Rotan dan Bertenun),

6) Manduda ( Menumbuk ),

7) Serma Dengan-Dengan ( Suka Cita Secara Beramai-ramai ).

Keseluruhan struktur di atas merupakan satu kesatuan kegiatan dalam Horja Harangan yang saling terkait dan dilakukan secara berurutan.

Pada zaman dahulu Horja Harangan dilakukan dengan membutuhkan waktu kurang lebih tujuh bulan. Namun setelah pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pelestarian hutan, maka kegiatan membuka hutan pada masyarakat Simalungun tidak diperbolehkan lagi. Agar generasi penerussuku Simalungun mengetahui tentang kegiatan yangbernamaHorjaHarangan maka Alm Taralamsyah Saragih membuat sebuahtarianyangmenggambarkan seluruh struktur kegiatan Horja Harangan dan tari itudisebut dengantariHorja Harangan. Dahulu tari ini ditarikan secara satu kesatuan yang utuh karena saling berkaitan, tetapi seiring perkembangan zaman struktur kegiatan yang ada pada tari Horja Harangan tidak lagi ditarikan secara berurutan,tetapiterpecah menjadi tarian yang berdiri sendiri. Dimana,setiap kegiatanmenjadi satu tari misalnya tari Haroan Bolon,Tari Manduda dan lain-lain.

Horja Harangan pada masyarakat Simalungun merupakan induk dari seluruh kegiatan yang ada pada masyarakat Simalungun. Pelaksanaan Horja Harangan dahulu membutuhkan waktu selama 7 bulan, karena terdapat berbagai rangkaian kegiatan didalamnya. Kegiatan Horja Harangan tidak pernah dilakukan lagi semenjak keluar undang-undang pelestarian hutan oleh sebab itu dibuat sebuah tarian yang berjudul tari Horja Harangan.

Susunan pada kegiatan Horja Harangansama dengan susunan pada Tari Horja Harangan hanya saja ketika kegiatan menggunakan waktu selama 7 bulan, sedangkan pada tari hanya membutuhkan waktu selama beberapa menit saja. Tari Horja Harangan dahulu menggunakan properti sesuai dengan yang ingin disampaikan,tetapi sekarang tidak menggunakan properti tetapi hanya gerak saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan,didalam Tari Horja Harangan bisa menggunakan poperti untuk mendukung tata tehnik gerak tari. Misalnya pada bagian tari Martonun bisa menggunakan properti Kain Suri-Suri Panjang, pada tari Manduda dan Haroan Bolon bisa menggunakan properti Balbahul dan lain sebagainya.

Tari Horja Harangan kini sudah punah keberadaan nya di Simalungun, padahal tari Horja Harangan ini merupakan salah satu tarian yang benar-benar menggambarkan kehidupan masyarakat Simalungun secara terperinci,selain itu juga,Tortor Horja Harangan merupakan induk dari seluruh kegiatan masyarakat di simalungun.Tetapiketujuh bagian dari tari tersebut sampai sekarang masih bisa dilihat dan dirasakan melalui pecahan-pecahan dari tari tersebut. Secara lengkap struktur yang dipilih adalah relasi strukturluar yang menjelaskan bahwa meskipun terdiri dari tujuh bagian tetapi memiliki hubungan saling berkaitan. Dalam Horja Harangan menggunakan Gondrang Sipitu-Pitu yang terdiri dari Gondrang, Sarunei, Gong, dan Mongmongan.

Diolah dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun