Ekonomi kreatif adalah salah satu bentuk bagaimana kita memanfaatkan ide untuk menciptakan konsep ekonomi dengan menggunakan beberapa benefit yang disediakan seperti misalnya; sebuah ide kreatif, bakat yang dimiliki masing-masing individu maupun beberapa orang yang terbentuk menjadi satu melalui adanya sebuah komunitas yang sama-sama memiliki visi dan misi dalam mencapai satu tujuan yang sama. Hal ini juga bisa bergerak melalui beberapa aspek bidang yang ada dikehidupan kita, contohnya melalui bidang design komunikasi visual, melalui sebuah karya seni, teknologi yang sangat mendukung seperti pada masa 4.0. Semua ini juga didukung dan dibuktikan dengan adanya pelaku ekonomi kreatif yang bisa dengan mudah dan gampang untuk meraih visi dan misi yang mereka ciptakan demi tercapainya semua ide bisnis yang membantu memperbaiki perekonomian mereka masing-masing.
Dengan begitu ekonomi kreatif juga akan sangat berdampak pada jalannya sebuah kehidupan, dan akan sangat berpengaruh dalam terjalinnya interaksi antara pelaku ekonomi kreatif dan juga konsumen sebagi penikmat dari produk atau jasa yang disediakan oleh pelaku ekonomi kreatif. Hal ini juga akan sangat memberikan pengaruh positif karena dengan begitu kita sebagi manusia juga bisa sama-sama saling memanfaatkan dalam hal pembelian dan penjualan dengan tujuan mereka masing-masing. Karena pada dasarnya dengan adanya bentuk ide ekonomi kreatif ini, kita bisa saling belajar bagaimana cara untuk menciptakan sebuah usaha yang dimulai dari awal dan juga kita bisa belajar mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang sudah disediakan.
Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai ide ekonomi kreatif pada aspek bidang ekonomi digital. Dimana pada saat ini sebagian besar pelaku ekonomi kreatif akan memanfaatkan media digital sebagai salah satu pendukung keberlangsungan dan kelancaran ide ekonomi kreatif mereka. Dari sini kitab isa mengambil contoh bagaimana marketing digital sangat berpengaruh dan memiliki peran penting dalam berkembangnya sebuah ekonomi kreatif.
Salah satu contohnya saya mengambil fenomena yang saat ini sedang trending. Study kasus mengenai bagaimana marketing digital sangat berpengaruh pada perjalanan ekonomi kreatif adalah dengan adanya beberapa pelaku ekonomi yang lebih memilih untuk memperjual belikan dagangannya disalah satu platform media sosial yaitu Tiktok. Dimana pada platform inilah akhirnya banyak para pelaku ekonomi kreatif memilih untuk mendagangkan produk dan juga jasanya melalui fitur Live Tiktok. Fitur yang telah disediakan oleh platform Tiktok ini sangat membantu bagi para pelaku ekonomi yang saat ini sedang mengalami masa pemulihan perekonomian pasca adanya Pandemic Covid-19.
Walaupun dampak dari fitur Live Tiktok kemungkinan memberikan dampak positif dari beberapa pelaku ekonomi, namun tak jarang juga banyak yang masih sangat sulit untuk memahami bagaimana algoritma yang disajikan Tiktok agar pada akhirnya mereka bisa menjangkau viewers yang lebih banyak.
Kini juga tak jarang persaingan antara pelaku ekonomi kreatif adalah seseorang yang mungkin sudah memiliki privilege lebih dulu, sehingga bagi mereka yang masih memulai dari awal akan sangat sulit untuk bersaing dengan content creator yang memang sudah lebih dulu memiliki privilege seperti halnya mereka para artis maupun selebgram yang kini juga ikut serta dalam meramaikan persaingan Live Tiktok . hal ini terkadang memiliki beberapa pihak yang memang menganggap hal itu biasa saja, namun tak jarang juga banyak yang menganggap bahwa selegram ataupun artis yang masih saja bersaing dalam peningkatan perekonomian tanpa mengedepankan bagaimana sulitnya bagi masyarakat kecil untuk bangkit, berjuang serta berkembang. Namun ada juga yang memilih untuk pro kepada para selebgram atau artis juga menganggap bahwa mereka juga manusia yang ingin mencoba Memenuhi kebutuhan mereka, walaupun tanpa disadari dari situlah mereka akan memperketat persaingan dalam hal pencapaipan pelaku ekonomi kreatif yang memang berasal dari orang kurang mampu yang berusaha mencoba untuk ikut serta dalam menjajakan atau memperjualbelikan dagangan dan jasa mereka melalui platform tiktok tersebut.
Ada juga hal yang saat ini masih menjadi bahan perbindangan hangat di platform sosial media khususnya Tiktok, bahkan ada statement yang mengatakan bahwa beberapa affiliator yang menggunakan fitur live tiktok sebagai media untuk menjual barang dagangannya ada beberapa yang malah semakin memperdagangkan produk luar negeri atau produk impor dibanding umkm yang ada di Indonesia atau produk hasil buatan lokal. Hal ini juga didukung adanya traffic yang menjadikan produk-produk china lebih unggul dibandingkan produk lokal dari Indonesia. Ini juga akan sangat memengaruhi bagaimana persaingan para pelaku ekonomi demi mewujudkan visi dan misi juga impian mereka dalam kesuksesan membangun dan menjalankan ide ekonomi kreatif yang telah mereka rajut dari awal. Namun jika kita melihat dari kedua belah pihak maka akan tercipta juga statement tentang bagaimana sulitnya kita masing-amsing individu demi meraih kesuksesan dalam berusaha berjualan. Maka dari itu tidak ada yang salah dalam fenomena ini, yang ada hanya kita harus saling menghormati, mengerti dan memahami bahwa setiap orag akan memiliki cara masing-masing untuk bertahan hidup dari kerasnya dunia yang ada.
Dengan adanya beberapa kasus yang membuat dua kubu antara kubu pro dan kontra ini bisa sangat jelas bagaimana kitab isa mengambil kesimpulan agar jika nantinya kita menjadi pelaku ide ekonomi kreatif bisa lebih bijak dalam memilih produk dan jasa apa saja yang bis akita gunakan untuk dijual dan agar kita juga bisa lebih bijak dalam bersaing. Karena semakin canggihnya teknologi yang tercipta dan semakin majunya negara kita akan sangat memengaruhi bagaimana kita bertindak dan berfikir. Semuanya juga akan sangat berkaitan erat dengan adanya saling tolong menolong dalam segi apapun. Karena sebagai manusia kita adalah makhluk sosial yang masih membutuhkan satu sama lain dalam menjalani kehidupan kita. Akan tetapi juga tak lupa, bahwasanya kita sebagai manusia juga harus lebih teliti dalam berproses secara sehat.
Yang terakhir opini saya terhadap studi kasus yang saya angkat pada artikel ini adalah kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa dan mampu membantu perekonomian di negara kita agar semakin maju dan berkembang, hal ini juga nantinya akan sangat berpengaruh dalam hal pola berpikir kita sebagai masyarakat cerdas. Tidak hanya kerja keras, namun kita harus bisa berusaha untuk melakukan kerja cerdas dalam segala aspekyang ada dikehidupan kita masing-masing. Dengan adanya kesadaran kita masing-masing, semoga kedepannya akan bisa membantu negara kita untuk lebih maju dan memiliki masyarakat yang adil dan Makmur. Â Maka demikian dampak dari adanya Live Tiktok pada perdagangan offline akan sanga brdampak.
Sekian tugas pembuatan artikel dari Mata Kuliah "Ekonomi Kreatif (B)" saya susun untuk Memenuhi Penilaian dari Bapak Adhitya Wardono SE, M.Si, M.Sc, Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H