Kesehatan mental banyak terjadi tidak hanya pada orang dewasa saja, melainkan remaja bahkan anak-anak sekalipun.Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional yang penting untuk kesejahteraan mental. Faktor yang mempengaruhi kesehatan mental pada remaja biasanya dari lingkungan, keluarga, teman, orang terdekatnya. Semakin banyak faktor resiko yang dialami remaja maka semakin besar pula potensi dampaknya terhadap kesehatan mental mereka,maka sangat penting mengetahui tanda-tanda awal penyakit  mental pada diri kita agar dapat membantu mengatasi gangguan mental yang di alami oleh diri sendiri.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya, dan dikutip dari Kementerian Kesehatan terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental yang sering terjadi pada remaja maupun anak-anak,beberapa kondisi yang paling umum terjadi diantaranya:
 Stres
Masalah kesehatan yang timbul akibat stres:
Gangguan tidurÂ
Lelah
Sakit kepalaÂ
Nyeri dada
Nyeri atau tegang pada otot
Gangguan jantung
Gangguan kecemasan
Gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan antara lain:
Sulit tidur
Badan gemetar
Mengeluarkan keringat secara berlebihan
Otot menjadi tegang
Jantung berdebar
Sesak napas
Lelah
Depresi
dampak depresi terhadap kesehatan fisik yang mungkin dapat terjadi:
Gangguan tidur dan badan terasa lemah.
Berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat.
Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
Menurut survei  yang telah kami lakukan di Desa Sumberbendo,kesehatan mental pada remaja dan anak-anak di sana banyak yang terganggu dikarenakan beberapa faktor utamanya yaitu
Remaja desa Sumberbendo kebanyakan orang tua masih suka membanding bandingkan anak,namun tidak ada kekerasan fisik
terdapat beberapa anak  yang masih melakukan perundungan di lingkungannya
9 dari 10 remaja dan anak-anak desa Sumberbendo terkena dampak negatif digitalisasi yang mengakibatkan susah untuk bersosialisasi dan bergaul dengan lingkungan sekitar
Remaja desa Sumberbendo lebih memilih bermain gadget di bandingkan bermain dengan teman-temannya
Remaja desa Sumberbendo lebih memilih bermain hp di rumah dibandingkan  mengikuti kegiatan desa (posyandu remaja,karang taruna, dll.)
Setelah survei yang kami lakukan kami mengadakan sosialisasi yang dimana dalam sosialisasi ini kami mengundang remaja dan anak-anak setempat. Dalam sosialisasi ini kami menjelaskan mengenai kesehatan mental mulai dari pengertian kesehatan mental secara garis besar, gejala-gejala, kesehatan mental menurut perspektif islam, cara mengatasi gejala mental,hingga obat obatan yang mempengaruhi penyakit mental.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program kegiatan pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dari gelombang 5 kelompok 33 Â yang beranggotakan 4 orang dari program studi farmasi yaitu Laura Mei Deanova (202210410311050) yang merupakan koordinator, Qori Aini Nurhazizah (202210410311039)merupakan wakil koordinator dan pdd ,Talisya Auliya Putri (202210410311043) sebagai bendahara dan Zahra Delinda (202210410311049) sebagai sekretaris dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Widiya Yutanti.,S.Sos,.M.A. yang merupakan dosen ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.Kegiatan pengabdianmasyarakat oleh mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) https://umm.ac.id/
dengan adanya kegiatan sosialisasi yang telah kami lakukan di harapkan dapat membantu para remaja dan anak-anak desa Sumberbendo mengenali bagaimana mental yang sehat,dan bagaimana cara mengatasi gangguan kesehatan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H