Mohon tunggu...
Laura Loveliness
Laura Loveliness Mohon Tunggu... -

Kata-kata yang indah tidak selalu benar. Kata-kata yang benar tidak selalu indah. Orang tidak akan bisa mengubah kebenaran, tapi kebenaran bisa selalu mengubah kehidupan seseorang. ~Confucius~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peluang Kerja di Jerman Bagi Insinyur, Dokter dan Ahli Matematika Berkualifikasi Tinggi

23 September 2012   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:51 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan berita aktual, tetapi sekedar refreshing saja saya tulis disini.

Semua orang sudah tahu bahwa negara Jerman termasuk negara maju, negara industri yang mempunyai teknologi tinggi dan canggih. Tetapi tidak semua orang tahu, bahwa belakangan ini Jerman mengalami kekurangan tenaga ahli yang berkualifikasi.

Ya, Jerman kekurangan tenaga dokter yang berkualifikasi, berkualitas tinggi, insinyur yang handal dan pakar informatik yang dapat diandalkan. Bagaimana mungkin hal itu terjadi ? Hal itu tidak terjadi dalam sehari, tetapi banyak ragam masalah dalam negeri yang berkesinambungan. Dari mulai banyak warga Jerman yang ternyata masih buta-huruf, maraknya pengangguran karena banyaknya pengusaha yang jatuh bangkrut. Dan seribu macam masalah dalam negeri maupun luar negri yang saya tidak kuasai sepenuhnya untuk di beritakan disini.

Pemerintah Jerman telah mengantisipasi untuk memudahkan kedatangan para imigran berkualifikasi tinggi dari luar Uni Eropa. Itu artinya Jerman membuka peluang sangat besar bagi warga Indonesia, yang ingin mengadu nasib untuk bekerja di Jerman.

Fasilitas Blue Card bagi Imigran berkualitas

Berbeda dengan istilah Green Card yang kita kenal di Amerika, di Eropah disebut Blue Card. Syarat yang ditawarkan hampir serupa dengan Green Card, yaitu bagi tenaga kerja berkualitas tinggi yang berasal dari negara-negara non Uni Eropa (salah satu misalnya Indonesia) diberikan peraturan ijin tinggal tidak terbatas. Siapa saja yang ingin memperoleh Blue Card hanya tinggal menunjukkan ijazah perguruan tinggi dan paling sedikit berpenghasilan 44 ribu Euro per tahun. Dengan demikian ia dapat memperoleh ijin tinggal dan setelah tiga tahun ia akan mendapatkan ijin menetap tidak terbatas.

Barangsiapa yang mempunyai penghasilan minimal 48 ribu Euro per tahun dapat segera memperoleh ijin tinggal permanen. Pasangan yang menyusul boleh segera mencari tempat kerja dan tidak usah membuktikan kemampuan berbahasa Jerman.

Yang paling banyak dibutuhkan adalah tenaga dokter, insinyur dan pakar teknik. Batas pendapatan minimum untuk boleh memiliki ijin tinggal bahkan diturunkan sampai 35 ribu Euro per tahun.

Di perkirakan para insinyur, para ahli matematika, para ilmuwan lulusan perguruan tinggi di Jerman, mendapat gaji awal per tahunnya rata-rata 39.200 Euro.

Dalam mengupayakan tenaga kerja tetap di Jerman, pemerintah Jerman berusaha menyerap lulusan perguruan tinggi Jerman yang berasal dari luar negeri, kepada para alumni juga akan ditawarkan Blue Card. Sampai satu tahun setelah lulus, warga asing alumni perguruan tinggi Jerman, boleh meneruskan pekerjaan yang dilakukannya selama masih menjadi mahasiswa.

Bila akhirnya ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya, maka setelah dua tahun ia akan memperoleh ijin tinggal permanen di Jerman. Peraturan ini juga berlaku bagi mereka yang menempuh pendidikan kejuruan di Jerman.

Selain kemudahan syarat mendapatkan Blue Card di Jerman bagi tenaga berkualitas tinggi, masih ada hal-hal yang harus diperhatikan. Misalnya dalam peraturan memperoleh Blue Card tertulis, bahwa tenaga imigran berkualitas akan kehilangan ijin tinggalnya jika dalam kurun waktu tiga tahun ijin tinggal tersebut, ia meminta bantuan sosial. Maka kesempatan untuk memperoleh Blue Card pun gugur!

Tenaga Juru rawat di rumah sakit Jerman juga makin berkurang

Blue card terbuka pula bagi warga asing dari luar Uni Eropa, tanpa ijazah perguruan tinggi. Misalnya sektor perawatan yang di Jerman sudah lama resmi masuk dalam sektor yang kurang tenaga kerja.

Semoga berita ini bermanfaat.

Salam Loveliness
Hessen, 23-09-2012
**
Sumber: Berita Surat Kabar Lokal Jerman, Spiegel Magazin (Maret 2012)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun