Awalnya handphone ditemukan sebagai alat komunikasi suara, kemudian karena masih merasa kurang puas manusia mengembangkan keberadaan handphone untuk komunikasi tulisan atau massage, kamera, radio, dan internet. Saat ini, aneka aplikasi dapat masuk ke dalam satu telepon seluler canggih ini.Â
Seperti halnya Media sosial, media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Di balik itu semua banyak sekali dampak negatif yang di timbulkan dari media sosial terutama terhadap remaja.Â
Dampak negatif dari Media sosial bagi remaja yaitu:
1. Remaja dapat menjadi kecanduan media sosial, menghabiskan banyak waktu berjam-jam setiap hari. Ini dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan online dan offline.
2. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan perasaan kurangnya rasa percaya diri.
3. Banyak remaja membawa smartphone mereka ke tempat tidur dan menggunakan media sosial sebelum tidur. Ini dapat mengganggu kualitas tidur mereka.
4. Media sosial dapat menjadi tempat bagi tindakan cyberbullying, yang dapat menyebabkan trauma dan dampak emosional yang serius pada remaja.Â
5. Penggunaan berlebihan media sosial dapat mengganggu kemampuan remaja untuk fokus pada pelajaran dan pekerjaan rumah, berdampak negatif pada hasil akademis mereka.
6. Banyak remaja yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan layar, mengurangi aktivitas fisik yang penting untuk kesehatan mereka.
Solusi untuk mengurangi dampak negatif Media sosial
Dengan sederet dampak negatif Media sosial ini, lantas apa yang bisa dilakukan para orang tua untuk dapat meminimalisir efek buruk tersebut? Yaitu dengan cara monitoring. Dengan konsep monitoring yang baik, para orang tua dapat mengaplikasikan beberapa strategi turunan seperti mengurangi penggunaan media sosial, dan mengarahkan anak pada kebiasaan digital yang baik.