Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau Nabi Naik Onta, Emang FPI Gak Boleh Naik Rubicon?

3 Mei 2016   14:39 Diperbarui: 3 Mei 2016   14:57 4181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah orang pun menilai FPI tidak konsisten atas prinsip anti-Amerika-nya. Pasalnya,mobil tersebut produksi Amerika Serikat. Seperti cuitan pemilik akun @BANGPROSSA: “ketika #FPI bergaya di atas mobil produksi negeri kafir”.

Habieb Rizieq sendiri membantah kepemilikan mobil mewah itu, seperti dalam status di fanpagenya: Anda Bertanya Habib Rizieq Menjawab: “... bahwa mobil Rubicon itu milik seorang pengusaha yang menjadi simpatisan FPI. FPI menerima pinjaman mobil produk AS itu. FPI tetap konsisten menolak produk zionis dan Yahudi sesuai dengan fatwa yang sudah disampaikan.”

Hehe... Bingung ya dengan jawaban Imam Besar Seumur Hidup itu?

Lebih bingung lagi kalau si Imam Besar itu ngeles-nya begini: “Emang ada hadist Nabi yang ngelarang Imam Besar naek Rubicon?”

Sumber:

https://m.tempo.co/read/news/2013/08/26/214507586/konvoi-jeep-mewah-fpi-menuai-kritik-di-twitter

https://id-id.facebook.com/HabibRizieqMenjawab/posts/514072658747937:0

http://m.harianindo.com/2016/05/03/104767/heboh-beredar-foto-mobil-mewah-buatan-amerika-yang-disebut-milik-pemimpin-fpi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun