Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ucapan Valentine Day dari Seorang Sopir Angkot

14 Februari 2016   13:34 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:13 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Clip Art Valentines Day (Source: all.free.download.com)"][/caption]Seperti biasa jam 13.00 teng saya sudah harus ada di gerbang sekolah Bony. Tugas negara, Mas Bro, jemput anak.

Tapi hari Sabtu kemarin, saya harus menunggu hampir satu jam lebih. Lho, kok belum pada pulang juga? Mana si Bony?

Gak lama berselang pintu gerbang dibuka. Putra putri bangsa berseragam putih biru keluar dengan wajah penuh keceriaan, bak semut keluar dari sarang berebut menyerbu manisnya gula. Bony anak sulung saya salah satu di antaranya. Dia baru kelas 1 SMP, ...eh, kelas 7 dink.

Cium tangan terus cipika cipiki, “Maaf Mah, tadi kita dikumpulin dulu sebelum pulang. Diberi pengarahan sama pak guru.”

Kali ini Bony mengajak temannya ikut menumpang mobil saya. Asro, temannya itu kebetulan rumahnya searah dengan rumah kami. Sepanjang jalan keduanya mendiskusikan arahan yang disampaikan gurunya tadi.

“Pak Indra (nama gurunya) tadi melarang kita gak boleh ngerayain valentine, Mah. Haram katanya. Valentine day itu apa sih Mah?”

Yaah si Bony nanya begituan... valentine day itu... apa yah? Abis di zaman saya remaja gak heboh tuh yang namanya valentine day. Kalau Bony nanya tentang arah kebijakan politik Golkar setelah mendukung pemerintah mungkin mamahnya bisa jawab. Tapi ngapain juga si Bony nanya pertanyaan gak berkualitas model begituan. Hehe  

Beruntung Asro yang jawab. “Itu budaya orang kafir, Bon. Ya haram lah kalau kita ikut-ikutan ngerayainnya...”

Uh, kaget juga saya mendengar jawaban si Asro yang saklek itu.

Sepanjang jalan keduanya berdebat tentang hari valentine, dan saya hanya menjadi pendengar sejati, takut salah ngomong. Abis walaupun saya penulis kompasiana, sumpah saya bener-bener gak tahu mendetil tentang apa itu hari valentine. Kampungan ya saya?

Asro yang begitu fasih menjelaskan bahwa perayaan valentine adalah pesta kemaksiatan, pengikut setan, yang ikut orang kafir akan masuk neraka, dan bla bla bla.... Saya kadang-kadang mencuri pandang melalui kaca spion, yang bicara ini Habib Rizieq atau si Asro sih? Kok agama yang dia pahami, untuk anak seumurannya, penuh dengan syak wasangka dan kecurigaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun